Ada apa dengan pendidikan kita?
Salah satu cita-cita bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana yang tercantum dalam alenia keempat pembukaan UUD 1945. Cara mencerdaskan kehidupan bangsa adalah melalui pendidikan, lalu apa yang dimaksud dengan pendidikan itu sendiri?
Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi seseorang agar mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di dunia dan berperan dalam masyarakat di masa depan. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai upaya sadar untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi perannya di masa depan melalui kegiatan belajar mengajar dan atau pelatihan.
Lantas, apa yang terjadi dengan pendidikan di Indonesia? Adakah masalah yang terjadi pada pendidikan di Indonesia? Apa dampak dari masalah pendidikan yang terjadi di Indonesia? Dan bagaimana upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengatasi hal tersebut? Itu semua akan kita bahas disini.
A. Pendidikan di Indonesia
Pendidikan di Indonesia terdiri dari tiga jalur utama, yakni formal, nonformal, dan informal. Pendidikan di Indonesia juga terbagi menjadi empat jenjang yakni anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi. Berdasarkan jenis, pendidikan di Indonesia terdiri dari umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan khusus.
Saat ini, pendidikan di Indonesia diatur oleh Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Seluruh penduduk harus menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun, enam tahun sekolah dasar, dan tiga tahun sekolah menengah. Secara umum sistem pendidikan nasional Indonesia mempunyai tiga jenjang yang kemudian dikenal dengan wajib belajar 12 tahun.
Selain sistem pendidikan nasional, terdapat empat sistem pendidikan lain di Indonesia yaitu sistem UK-Cambridge, sistem Eropa-International Baccalaureate (IB), sistem Amerika, dan sistem pendidikan nasional di Indonesia.
Sistem UK-Cambridge memiliki sistem pendidikan yang paling mengakar di dunia, sedangkan sistem Eropa-International Baccalaureate (IB) bertujuan untuk mengembangkan siswa yang memiliki tingkat pengetahuan yang luas. Sistem Amerika menekankan pada pengembangan keterampilan siswa, sedangkan sistem pendidikan nasional di Indonesia bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berkualitas.
B. Masalah pendidikan di Indonesia
Meskipun terdapat berbagai sistem pendidikan di Indonesia, namun masih banyak permasalahan pendidikan di Indonesia yang masih menjadi perhatian utama karena masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan. Permasalahan pendidikan yang umum ditemui di Indonesia antara lain:
1. Akses terhadap pendidikan terbatas
Kesenjangan antara penduduk perkotaan dan pedesaan dalam akses terhadap pendidikan masih besar. Jumlah lulusan perguruan tinggi di perkotaan mencapai 13,51%, namun di perdesaan masih sebesar 5,57%.
2. kesenjangan pendidikan
Kesenjangan kualitas pendidikan masih terjadi antara wilayah perkotaan, perdesaan, dan kepulauan di Indonesia. Fasilitas dan mutu pendidikan di perkotaan secara umum lebih baik dibandingkan di perdesaan. Anak-anak dari keluarga miskin seringkali kesulitan memperoleh pendidikan yang berkualitas.
3. Kualitas guru dan tenaga pendidik yang buruk
Di Indonesia, kurangnya guru profesional dan rendahnya kualitas pendidik masih menjadi permasalahan. Tidak semua guru mengetahui cara mengajar mata pelajaran sesuai dengan keahliannya. Menurut laporan Global Education Monitoring (GEM) UNESCO tahun 2016, pendidikan di Indonesia menempati peringkat ke-10 dan terakhir di antara 14 negara berkembang dalam hal kualitas pengajaran.
Selain itu, jumlah guru meningkat secara signifikan antara tahun 1999 dan 2000, sebesar 382 persen atau lebih dari 3 juta. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah pelajar yang berkisar 17 persen. Jika dilihat dari jumlah guru, 52 persen guru belum memiliki kualifikasi profesional dan 25 persen memiliki tidak kualifikasi akademik.
4. Kurikulum yang tidak relevan
Beberapa kurikulum masih dianggap tidak relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan saat ini. Banyak sekali muatan teori dan kurangnya pemberdayaan keterampilan praktis dapat menghambat siswa dalam mengembangkan keterampilan yang relevan dan aplikatif.
5. Kualitas sarana dan prasarana pendidikan belum memadai
Sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai, seperti materi belajar mengajar yang sedikit serta kurangnya layanan pendukung, juga menjadi permasalahan. Hal ini merupakan permasalahan klasik dan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, khususnya sekolah-sekolah di pedesaan, pinggiran kota dan daerah terpencil.
6. Terbatasnya ketersediaan dana pendidikan
Permasalahan biaya pendidikan dan terbatasnya ketersediaan sumber daya pendidikan masih menjadi kendala dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Meski pemerintah membuat program gratis, namun masih ada yang membayar, dan program tersebut tidak merata di daerah pinggiran.
7. Pendidikan karakter yang belum matang
Pendidikan karakter siswa yang belum matang dapat menimbulkan perilaku menyimpang seperti perundungan, kekerasan, penyalahgunaan obat terlarang, dan perilaku asusila lainnya.
8. Bahan belajar mengajar yang masih kurang
Bahan ajar yang digunakan guru belum bisa optimal, karena distribusi bahan ajar yang belum merata di seluruh pelosok negeri. Masih banyak pulau-pulau tertinggal yang belum tersentuh pemerintah sehingga banyak anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak.
9. Kesenjangan digital
Di Indonesia, kesenjangan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi terus menjadi permasalahan. Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap perangkat komputer, internet, dan sumber daya digital. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan akses informasi dan pembelajaran online.
10. Kualitas pengujian dan evaluasi
Sistem penilaian dan ujian di Indonesia sering menjadi topik perbincangan. Terkadang penilaian yang terlalu fokus pada tes standar nasional dapat mengabaikan perkembangan siswa secara holistik dan metode penilaian alternatif yang lebih inklusif.
Meski masih banyak permasalahan pendidikan di Indonesia, namun pemerintah tetap berupaya meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap pengembangan sumber daya manusia negara.
C. Dampak dari masalah pendidikan di Indonesia
Dampak permasalahan pendidikan di Indonesia dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Keterbatasan peluang kerja
Saat ini, tingkat pendidikan menjadi salah satu syarat pendaftaran pertama bagi hampir semua kesempatan kerja, karena tingkat pendidikan cenderung mempengaruhi kreativitas yang cenderung muncul dari dunia kerja. Sebaliknya, orang yang berpendidikan rendah umumnya kurang mempunyai kreativitas dalam bekerja.
2. Tingginya tingkat kemiskinan
Masyarakat yang berpendidikan rendah akan lebih sulit mendapatkan kesempatan kerja. Hal ini berdampak pada tingkat kemiskinan. Semakin banyak warga negara yang tidak peduli terhadap pendidikan, maka semakin tinggi pula kemiskinan negara tersebut.
3. Kesulitan dalam pembangunan
Buruknya kualitas pendidikan menghambat pembangunan negara. Pendidikan mempunyai dampak yang signifikan terhadap kualitas penduduk suatu negara. Jika tingkat pendidikan tinggi maka kualitas penduduk juga tinggi. Namun jika tingkat pendidikan rendah maka kualitas penduduk juga rendah.
4. Kurangnya pendidikan yang setara
Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk 261,1 juta jiwa dan luas wilayah 1.905 km². Karena luasnya wilayah negara dan kepulauan, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam memberikan layanan pendidikan kepada warganya, terutama di daerah terpencil.
Sedikitnya jumlah guru di daerah terpencil dan rendahnya minat guru untuk menjadi pendidik menjadi salah satu faktor penyebab permasalahan pendidikan di Indonesia.
5. Rendahnya kualitas pendidikan
Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia merupakan permasalahan serius yang berdampak pada pembangunan negara. Kualitas pendidikan yang dinilai rendah berdampak pada kualitas sumber daya manusia di negara tersebut.
6. Masalah kesehatan mental
Sistem pendidikan Indonesia dikritik karena terlalu memberikan tekanan pada siswa dan menyebabkan masalah kesehatan mental.
7. kehilangan arah dalam hidup
Pendidikan dapat menjadi pedoman yang dapat kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Jika seseorang tidak mendapat pendidikan yang cukup, rasanya tidak punya arah hidup. Mereka cenderung merasa kurang percaya diri dan memikirkan masa depan tanpa bekerja yang tidak mempunyai arah dan tujuan yang jelas.
Itulah tadi dampak dari masalah pendidikan di Indonesia. Dampak ini dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat dan pertumbuhan ekonomi negara. Oleh karena itu, sistem pendidikan Indonesia masih perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menjadikan kehidupan masyarakat lebih cerdas.
D. Solusi masalah pendidikan di Indonesia
Berikut beberapa solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan di Indonesia:
1. Meningkatkan kualitas guru
Guru mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan di Indonesia. Meningkatkan kualitas program pendidikan guru dan memberikan peluang pengembangan profesional berkelanjutan dapat membantu memastikan bahwa guru lebih siap untuk memberikan pendidikan berkualitas.
2. Meningkatkan pendanaan pendidikan
Pendanaan yang cukup sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini mencakup pendanaan untuk infrastruktur, gaji guru dan sumber daya pendidikan.
3. Menerapkan perubahan sistemik
Beberapa ahli mengatakan diperlukan perubahan sistemik untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat mencakup transisi dari sistem ekonomi kapitalis ke sistem ekonomi Islam dengan penekanan lebih besar pada pendanaan pemerintah untuk pendidikan.
4. Menggunakan teknologi untuk meningkatkan pendidikan
Teknologi pendidikan berpotensi meningkatkan akses pendidikan dan memberikan pengalaman belajar berkualitas tinggi bagi siswa. Ini mungkin termasuk platform e-learning, aplikasi pendidikan dan alat digital lainnya.
5. Memperbaiki kurikulum
Kurikulum yang baik dan tepat dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang memenuhi kebutuhan siswa dan mempersiapkan mereka menghadapi masa depan dapat membantu meningkatkan kualitas pengajaran.
6. Mengurangi kesenjangan antar daerah
Saat ini, pemerintah berupaya menghilangkan istilah daerah pelosok. Semua sekolah didukung oleh pemerintah pusat dan daerah. Bahkan dengan adanya sistem zonasi beberapa tahun terakhir, tidak ada lagi sekolah favorit karena semua sekolah negeri mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama.
7. Meningkatkan kesejahteraan guru
Peningkatan kesejahteraan guru dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat mencakup peningkatan gaji guru, memberikan insentif bagi guru yang bekerja di daerah pelosok, dan memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.
Dengan menerapkan solusi-solusi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan mempersiapkan siswa untuk masa depan yang lebih baik.
Penutup:
Sampai saat ini bangsa Indonesia masih berupaya untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Disini penulis tidak bermaksud menggurui, merendahkan ataupun menyudutkan siapapun dan pihak manapun, melainkan tujuan penulis membuat blog ini adalah sebagai bahan evaluasi pendidikan kita. Semoga masalah-masalah pendidikan di Indonesia dapat segera teratasi. Kurang lebihnya penulis mohon maaf. Sekian dan terimakasih.
Penulis: Maulana Aditia
Komentar
Posting Komentar