Pengaruh Majelis taklim, Dzikir dan Sholawat Terhadap Kesehatan Mental Seseorang


Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap tanggal 10 Oktober. Kita harus memahami bahwa kesehatan mental adalah hal yang penting diketahui. Lalu apa yang dimaksud dengan kesehatan mental? Dan bagaimana pengaruh majelis taklim dzikir dan sholawat terhadap kesehatan mental seseorang?

A. Pengertian dan teori kesehatan mental
Kesehatan mental merupakan suatu keadaan dimana seseorang mempunyai kesejahteraan yang nyata dan mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Kesehatan mental meliputi emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang. 

Berikut merupakan teori kesehatan mental: 
1. Teori Keserasian (Harmony Theory)
Kesehatan mental tercapai bila fungsi jiwa selaras dan tercipta adaptasi antara manusia, diri sendiri, dan lingkungan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan.
2. Teori Stres (Stress Theory
Stres yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit mental.
3. Teori Psikoanalisis (Psychoanalytic Theory)
Kesehatan mental tercapai ketika individu mampu mengatasi konflik psikologis dalam dirinya.
4. Teori Humanistik (Humanistic Theory
Kesehatan mental terjadi ketika individu mampu mencapai potensi maksimalnya.
5. Teori Sosiologi (Sociological Theory)
Kesehatan mental dipengaruhi oleh faktor sosial seperti lingkungan, budaya, dan norma sosial.

B. Faktor yang mempengaruhi kesehatan mental
1. Faktor biologis (genetik, kondisi kesehatan fisik dan pola makan yang buruk)
2. Faktor psikologis (hubungan emosional dengan keluarga atau teman, kemampuan kognitif saat belajar dan emosi yang belum matang)
3. Faktor keluarga (pola asuh yang otoriter dan pengaruh teman sebaya)
4. Faktor lingkungan (gangguan, kurangnya cahaya dan kondisi ekonomi)
5. Masalah sosial (diskriminasi, kemiskinan dan trauma masa kecil) 
6. Faktor ekologi (penggunaan obat-obatan dan gaya hidup yang tidak sehat)

Orang yang sehat mental dapat memanfaatkan keterampilan atau potensinya dengan menghadapi tantangan hidup dan membangun hubungan positif dengan orang lain. Sebaliknya, penderita gangguan kesehatan mental mengalami gangguan pada suasana hati, pikiran, dan pengendalian emosi yang pada akhirnya dapat berujung pada perilaku buruk.

Penyakit jiwa dapat menimbulkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya mengganggu komunikasi atau hubungan dengan orang lain, tetapi juga dapat mengganggu prestasi sekolah dan produktivitas kerja. Oleh karena itu, sudah saatnya kita menerapkan pola hidup sehat.

Selain menjaga pola hidup sehat, mendatangi majelis taklim dzikir dan sholawat dapat memberikan pengaruh yang positif bagi kesehatan mental. Lalu apa yang dimaksud dengan majelis taklim dzikir dan sholawat? Dan apa pengaruh majelis taklim dzikir dan sholawat terhadap kesehatan mental? 

C. Pengertian majelis taklim, dzikir dan sholawat 
Majelis taklim dzikir dan sholawat merupakan kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Arti dari ketiga kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: 

1.) Majelis taklim adalah lembaga keagamaan yang bergerak di sektor informal berbentuk kelompok belajar Islam yang dilaksanakan secara bersama-sama dalam kelompok untuk mempelajari dan memahami ajaran agama Islam serta mempertebal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. 

2.) Majelis dzikir adalah sebuah kegiatan berdzikir yakni dengan membaca membaca kalimat-kalimat tasbih, tahmid, tahlil, dan sebagainya yang dilakukan secara bersama-sama atau berjamaah dalam suatu kelompok dengan tujuan untuk memperbanyak mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. 

3.) Majelis sholawat adalah kegiatan membaca sholawat (doa yang ditujukan kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam sebagai bentuk penghormatan dan rasa cinta kepada beliau) yang dilakukan secara bersama-sama atau berjamaah dalam suatu kelompok dengan tujuan untuk memperbanyak membaca sholawat, mendapatkan keberkahan dan mengharapkan syafaat kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.

Perlu diketahui bahwa makna majlis taklim, dzikir dan Sholawat bisa berbeda-beda tergantung kelompok dan daerah. Namun secara umum ketiga kegiatan tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kepada-Nya.

D. Pengaruh majelis taklim terhadap kesehatan mental
Berdasarkan beberapa penelitian, kegiatan keagamaan khususnya majelis taklim memberikan dampak positif bagi kesehatan mental seseorang. Di bawah ini adalah beberapa dampak majelis taklim terhadap kesehatan mental:

1. Meningkatkan motivasi keagamaan
Kegiatan keagamaan pada majelis taklim dapat meningkatkan motivasi keagamaan seseorang. Hal ini membantu seseorang merasa lebih tenang dan damai ketika menghadapi permasalahan dalam hidup.

2. Meningkatkan dukungan sosial
Majelis taklim juga dapat menjadi wadah untuk menerima dukungan sosial dari anggota majelis taklim lainnya. Dukungan sosial ini membantu orang merasa terhubung dengan orang lain dan merasa dihargai.

3. Meningkatkan kesejahteraan psikologis
Kegiatan keagamaan pada acara majelis dapat membantu seseorang merasa lebih tenang, tenteram, dan bahagia. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesehatan psikologis seseorang dan mengurangi risiko gangguan mental.

4. Menyampaikan sosialisasi kesehatan
Majelis taklim dapat menjadi wadah untuk memberikan informasi mengenai kesehatan mental dan menjaga kesehatan mental. Hal ini akan membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang kesehatan mental.

Penting untuk dicatat bahwa manfaat majelis taklim bagi kesehatan mental dapat bervariasi tergantung pada pengalaman dan keadaan individu. Namun secara keseluruhan, mengikuti acara keagamaan seperti Majlis Taklim dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mental.

E. Pengaruh majelis dzikir dan sholawat terhadap kesehatan mental
Berikut beberapa manfaat dzikir dan sholawat bagi kesehatan mental:
1. Meningkatkan kesehatan mental
Dzikir dan sholawat membantu meningkatkan kedamaian dan ketenangan pikiran serta meningkatkan kesehatan mental. 
2. Memperoleh ketenangan jiwa dan kelegaan batin
Dzikir dan sholawat mendatangkan ketenangan dan kelegaan bagi jiwa dan hati. 
3. Religiusitas yang semakin meningkat
Dzikir dan sholawat dapat memperkuat religiusitas dikalangan generasi muda.
4. Meningkatkan kecerdasan spiritual
Majelis dzikir berperan dalam pengembangan kecerdasan spiritual, khususnya dikalangan anak putus sekolah. 

Selain apa yang penulis cantumkan diatas, ada beberapa penelitian ilmiah yang mendukung manfaat dzikir dan sholawat bagi kesehatan mental. Dua diantaranya adalah: 
1. Penelitian yang dilakukan di Pondok Pesantren Al Hidayah Karangsuci,  Purwokerto menemukan bahwa dzikir dapat menimbulkan rasa tenang dan membantu meningkatkan kesehatan mental santri.
2. Penelitian yang dilakukan di Universitas Raden Intan menunjukkan bahwa dzikir berhubungan dengan kesehatan jiwa berdasarkan pendapat Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun dzikir dan sholawat dapat memberikan dampak positif pada kesehatan mental, hal tersebut tidak boleh digunakan sebagai pengganti layanan kesehatan mental profesional bila diperlukan.

Penutup:
Penulis menyimpulkan bahwa majelis taklim dzikir dan sholawat  dapat memberikan pengaruh positif bagi kesehatan mental seseorang bila dilakukan secara rutin dan teratur. Oleh karena itu, hendaknya dilakukan secara konsisten dan sesuai dengan kemampuan setiap orang. Selain itu, harus dilakukan dengan dedikasi penuh dan fokus untuk mendapatkan manfaat kesehatan mental yang maksimal. Meskipun demikian, hal tersebut tidak boleh digunakan sebagai pengganti layanan kesehatan mental profesional bila diperlukan. Sekian dari penulis kurang lebihnya mohon maaf. 

Penulis: Maulana Aditia 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Damaskus sebagai pusat peradaban Islam di Timur

Cahaya Islam di tanah Andalusia

Jauhi suudzon dan tingkatkan husnudzon