Ayo berpikir kritis
Manusia mempunyai keistimewaan untuk bisa berpikir. Setidaknya seseorang memikirkan dirinya sendiri, orang lain, lingkungan sosialnya, dan alam semesta. Berpikir merupakan suatu aktivitas yang dilakukan manusia secara terus-menerus, bahkan saat sedang tidur. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia terkadang dilatih untuk berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan salah satu soft skill yang diperlukan untuk meningkatkan karir dan kepemimpinan dalam suatu organisasi. Menjadi seorang pemikir kritis sering kali memberikan keuntungan bagi kepemimpinan yang sukses.
Lalu, apa yang dimaksud dengan berpikir kritis? Apa saja karakteristik berpikir kritis? Bagaimana cara berpikir kritis? Bagaimana cara mengembangkannya? Itu semua akan kita bahas disini.
A. Pengertian berpikir kritis
Berpikir kritis adalah kemampuan berpikir rasional, logis, sistematis dan cermat, menganalisis permasalahan dan gagasan secara lebih tepat untuk mencari solusi berdasarkan akal dan pengetahuan. Sedangkan pengertian berpikir kritis menurut para ahli sebagai berikut:
1. Kurfiss (1998)
Berpikir kritis adalah sebuah pengkajian dengan tujuan mengkaji sebuah situasi, fenomena, pertanyaan, atau masalah untuk mendapatkan sebuah hipotesis atau kesimpulan yang mengintegrasikan semua informasi yang ada sehingga dapat dijustifikasi dengan yakin.
2. Purwanto (2007)
Berpikir adalah satu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan terarah kepada suatu tujuan. Manusia berpikir untuk menemukan pemahaman atau pengertian yang dikehendakinya.
3. Wijaya C (2010)
Berpikir kritis adalah kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik, membedakannya secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji, dan mengembangkannya ke arah lebih sempurna.
4. Jensen (2011)
Berpikir kritis berarti proses mental yang efektif dan handal, digunakan dalam mengejar pengetahuan yang relevan dan benar tentang dunia.
5. Surya (2011)
Berpikir kritis yaitu kegiatan aktif, gigih, dan pertimbangan yang cermat mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan apapun yang diterima dipandang dari berbagai sudut alasan yang mendukung dan menyimpulkan. (kompas.com)
B. Karakteristik berpikir kritis
Berikut beberapa karakteristik berpikir kritis yang dijelaskan oleh para ahli antara lain:
1. Watak
Seorang pemikir kritis adalah orang yang skeptis, sangat berpikiran terbuka, menghargai kejujuran, menghormati kejelasan, dan mempercayai nilai-nilai, rasionalitas, dan keyakinan sebelum menemukan pembenaran logis. Contoh: Seorang ilmuwan yang senantiasa mempertanyakan hasil penelitiannya sebelum mempublikasikannya, atau seorang juri yang mendengarkan setiap argumen sebelum membuat keputusan.
2. Konseptualisasi
Konseptualisasi adalah Kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan suatu masalah atau situasi. Contoh: Seorang mahasiswa hukum yang memiliki pemahaman mendalam tentang konsep keadilan dan mampu menerapkannya dalam menganalisis sebuah kasus.
3. Rasional dan beralasan
Rasional dan beralasan adalah Kemampuan untuk menggunakan alasan dan bukti yang relevan ketika mempertimbangkan suatu masalah atau situasi. Contoh: Seorang dokter memberikan resep obat berdasarkan hasil pemeriksaan medis, bukan semata-mata berdasarkan intuisi.
4. Reflektif
Reflektif adalah Kemampuan untuk merefleksikan pikiran dan tindakan seseorang serta mengenali kesalahan dan kekurangan dalam pikiran dan tindakan dalam situasi tersebut. Contoh: Seorang pengusaha yang secara rutin mengevaluasi strategi bisnisnya setelah menyelesaikan suatu proyek.
5. Bagian dari suatu proses
Berpikir kritis merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar dan sengaja oleh seseorang yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi berita dan pengalaman dengan sikap reflektif. Contoh: Seorang detektif yang secara konsisten mengumpulkan dan menganalisis bukti demi memecahkan suatu kasus.
6. Mampu menarik kesimpulan
Kemampuan untuk menarik kesimpulan dari data yang sudah ada dan sudah terseleksi. Misalnya, seorang peneliti yang menarik kesimpulan mengenai efektivitas sebuah obat setelah melaksanakan eksperimen.
7. Mampu membedakan antara fakta dan opini
Mampu membedakan antara informasi yang dapat dibuktikan sebagai fakta dan pendapat pribadi yang bersifat opini. Contohnya adalah seorang wartawan yang senantiasa memverifikasi kebenaran informasi sebelum ia mempublikasikannya.
8. Mampu menilai kekuatan dan kelemahan suatu argumen
Evaluasi argumen merupakan keterampilan untuk menganalisis suatu pernyataan atau pendapat dengan teliti, membedakan antara fakta dan opini, serta menilai apakah argumen tersebut didukung oleh bukti yang kuat dan logis. Keterampilan ini sangat berguna dalam mencegah kesalahan dalam pengambilan keputusan dan menghindari manipulasi informasi. Sebagai contoh, saat membaca sebuah artikel berita, individu yang berpikir kritis akan mengajukan pertanyaan: Apakah informasi ini berasal dari sumber yang dapat dipercaya? Apakah data yang disajikan akurat? Apakah terdapat bias dalam penyampaian informasi?
9. Menjelaskan Ide dengan Jelas dan Persuasif
Menjelaskan Ide dengan Jelas dan Persuasif adalah kemampuan untuk mengungkapkan ide atau gagasan dengan jelas, logis, dan meyakinkan kepada orang lain. Keterampilan ini sangat vital dalam berkomunikasi, bernegosiasi, dan meyakinkan orang lain. Misalnya, ketika mempresentasikan sebuah proposal, seseorang yang memiliki pemikiran kritis akan menyusun argumen yang solid, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, serta memberikan contoh-contoh yang relevan.
10. Mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan mengevaluasi hasil
Mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan mengevaluasi hasil adalah kemampuan untuk mengenali suatu masalah, mengeksplorasi berbagai kemungkinan solusi, memilih yang terbaik, serta menilai efektivitas solusi tersebut. Keterampilan ini memungkinkan kita untuk menangani masalah dengan lebih efektif dan membuat keputusan yang lebih tepat. Sebagai contoh, ketika menghadapi masalah di tempat kerja, individu yang memiliki pemikiran kritis akan menganalisis masalah dengan cara yang sistematis, mencari berbagai alternatif solusi, dan memilih solusi yang paling efektif dan efisien.
C. Cara berpikir kritis
Melatih berpikir kritis membutuhkan waktu, kesabaran, konsistensi, dan yang terpenting, latihan terus menerus. Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk melatih diri berpikir kritis:
1. Identifikasi masalah atau pertanyaan
Langkah pertama adalah memahami dengan jelas apa yang ingin kita ketahui atau masalah apa yang ingin kita selesaikan. Dengan cara mengidentifikasi permasalahan yang kita hadapi sebaik dan seakurat mungkin. Semakin baik dan tepat kita menganalisis, semakin mudah kita menemukan solusi dan jawabannya.
2. Mengumpulkan informasi, pendapat, dan argumen
Setelah kita memahami masalah yang ada, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan. Carilah informasi dari berbagai sumber yang mengomunikasikan berbagai hal serta sudut pandang berbeda. Ini dapat mencakup data, fakta, pendapat dari para ahli, atau hasil dari penelitian. Sebagai contoh, kita dapat mencari tahu penyebab tanaman layu melalui internet, bertanya kepada teman yang memiliki pengalaman dalam berkebun, atau membaca buku yang membahas tentang perawatan tanaman.
3. Analisis dan evaluasi data yang dikumpulkan
Data yang telah dikumpulkan harus dianalisis dengan kritis. Kita perlu mengevaluasi berbagai sumber informasi, mencari pola-pola yang muncul, dan mengidentifikasi informasi yang relevan dengan masalah yang tengah dihadapi. Pastikan semua sumber yang digunakan valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu, dapat mencari tahu apakah kesimpulan yang akan diambil mempunyai data pendukung atau hanya sekadar bersifat argumentatif. Contoh: Melakukan perbandingan antara gejala tanaman layu dengan informasi yang tersedia di internet, serta meneliti apakah terdapat faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
4. Identifikasi data yang ditemukan berdasarkan asumsi
Tidak semua informasi yang kita terima merupakan fakta. Sebagian dari informasi tersebut mungkin berlandaskan asumsi atau pendapat pribadi. Oleh karena itu, kita perlu mengenali jenis informasi semacam ini agar tidak terpengaruh oleh bias yang ada. Contoh: Apabila terdapat informasi yang menyatakan, “Tanaman tentu akan layu akibat kekurangan air,” kita perlu melakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah terdapat bukti yang mendukung pernyataan tersebut.
5. Tentukan apa yang penting
Dari keseluruhan informasi yang telah dikumpulkan, sangat diperlukan untuk menetapkan informasi mana yang paling relevan dan krusial dalam rangka menjawab permasalahan yang sedang dihadapi. Kita ambil contoh, yang terpenting atau apakah jawaban yang ditemukan sudah cukup dan yang pasti adalah apakah jawaban yang ditemukan relevan dengan permasalahan yang dihadapi?
6. Membuat keputusan untuk menarik kesimpulan
Setelah melakukan analisis terhadap seluruh informasi yang tersedia, kami dapat mengambil keputusan atau menyimpulkan. Kesimpulan tersebut harus berlandaskan pada bukti yang ada dan bersifat logis. Identifikasi beberapa kesimpulan yang telah ditemukan mana yang paling cukup terdukung. Pertimbangkan pro dan kontra dari kemungkinan-kemungkinan yang ada. Contoh: Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tanaman mengalami kondisi layu sebagai akibat dari kekurangan nutrisi, dan bukan disebabkan oleh kekurangan air.
7. Menggunakan pemikiran
Langkah terakhir adalah memanfaatkan pemikiran yang telah dikembangkan untuk menerapkan solusi atau mengambil tindakan. Setelah mencapai suatu kesimpulan, kita dapat menggunakan hasil pemikiran kita untuk memecahkan masalah. Contoh: Setelah mengidentifikasi penyebab terjadinya layunya tanaman, kita dapat memberikan pupuk yang sesuai untuk mengatasi permasalahan tersebut.
D. Cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis
Ada beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis kita, antara lain:
1. Berlatihlah mendengarkan secara aktif
Mendengarkan secara aktif adalah landasan berpikir kritis yang efektif. Mendengarkan lawan bicara dengan cermat akan mengembangkan empati anda dan fokus untuk memahami sudut pandangnya. Cobalah untuk mendengarkan tanpa menghakimi karena berpikir kritis adalah tentang menjaga diri kita tetap terbuka. Jika anda sepenuhnya memahami apa yang mereka inginkan, ini akan membantu anda merespons percakapan secara positif dan menciptakan suasana percakapan yang produktif.
2. Banyak bertanya
Rasa ingin tahu adalah salah satu cara kunci dan terpenting untuk mengembangkan pemikiran kritis. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan bertanya pada diri sendiri dan juga dengan bertanya pada orang lain. Ketika dihadapkan pada informasi atau permasalahan baru, cobalah menggunakan prinsip 5W1H (what (apa), why (mengapa), where (dimana), when (kapan), who (siapa) dan how (bagaimana)).
3. Memperbanyak membaca
Meskipun pembelajaran vokasi identik dengan praktik, namun tentunya tidak lepas dari ketekunan siswa dan siswi dalam memperoleh informasi dengan membaca berbagai sumber terpercaya.
4. Ajukan pertanyaan dasar
Jika anda bertanya mengapa apel jatuh dari pohonnya, anda dapat mengatakan bahwa orang terlihat bodoh. Namun tanpa pemikiran seperti itu, Isaac Newton tidak akan menemukan teori gravitasi. Jika tidak ada yang bertanya mengapa burung bisa terbang, pesawat terbang mungkin belum ditemukan sampai sekarang. Jangan takut terlihat bodoh, semua orang yang kritis pasti terlihat bodoh. Tanyakan apa pun yang membuat Anda bertanya-tanya.
5. Berpartisipasilah dalam diskusi
Berpartisipasi dalam latihan membangun tim juga merupakan cara untuk terlibat dalam pemikiran kritis. Karena anda bisa mengutarakan pemikiran dan pendapat anda di forum tersebut. Selain itu, anda mempunyai peran untuk menjadikan organisasi lebih baik dan lebih terbuka. Salah satunya dengan mengikuti diskusi. Diskusi dapat membantu mendapatkan perspektif yang berbeda dan memperdalam pemahaman.
5. Jangan menelan informasi mentah-mentah
Pemikir kritis pertama-tama melihat sumber informasi. Dari ahlinya? Dari media terpercaya? Atau salin dan tempel dari grup WhatsApp? Apakah penelitian resminya telah dilakukan? banyak-kah yang membahas? Apakah itu layak untuk diketahui? Selalu pertanyakan keakuratan informasi yang anda terima. Jangan percaya siapa pun sampai Anda bisa membuktikan kebenarannya
6. Miliki seorang mentor
Bertemu dengan seorang mentor dapat membantu anda mengembangkan berbagai keterampilan sepanjang karier anda, seperti berkolaborasi dalam solusi dan keputusan. Mereka membantu fokus ketika mereka menggunakan teknik berpikir kritis. Bahkan, mereka mungkin memiliki tips atau sumber khusus untuk membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Dengan melatih berpikir kritis, seseorang dapat mengambil keputusan lebih baik dan memecahkan masalah dengan lebih efektif.
E. Manfaat berpikir kritis
Berikut adalah beberapa manfaat dari berpikir kritis:
1. Mudah untuk memecahkan masalah
Ketika kita melakukan pemikiran kritis, kita dilatih untuk menganalisis suatu permasalahan dari berbagai perspektif. Kita akan berusaha untuk mencari akar penyebab dari permasalahan tersebut, bukan hanya sekadar merespons gejala permukaannya. Dengan demikian, solusi yang kita temukan akan menjadi lebih akurat dan efektif dalam jangka waktu yang panjang.
Contoh: Apabila kita menghadapi permasalahan pada komputer, pemikiran kritis akan mendorong kita untuk melakukan pemeriksaan terhadap berbagai kemungkinan penyebab, seperti masalah pada perangkat keras, perangkat lunak, atau koneksi internet, sebelum mengambil tindakan perbaikan.
2. Mengambil keputusan dengan tepat
Pemikiran kritis mencakup evaluasi terhadap berbagai pilihan serta konsekuensinya. Dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan, individu dapat mengambil keputusan yang lebih rasional dan menghindari kesalahan. Sebagai contoh, sebelum melakukan pembelian suatu produk, seseorang sebaiknya membandingkan berbagai merek, membaca ulasan, serta mempertimbangkan kebutuhan yang dimiliki. Dengan demikian, individu dapat memilih produk yang paling sesuai.
3. Melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda
Berpikir kritis mendorong individu untuk melampaui batasan pemikiran konvensional dan mempertimbangkan perspektif yang beragam. Proses ini berkontribusi dalam menemukan solusi yang kreatif dan inovatif. Sebagai contoh, dalam konteks diskusi kelompok, seorang individu yang menerapkan berpikir kritis akan mengajukan pertanyaan yang menantang anggapan umum dan menciptakan kesempatan untuk menganalisis masalah dari sudut pandang yang baru.
4. Membentuk karakter diri
Berpikir kritis berperan penting dalam membantu kita mengembangkan sikap yang lebih terbuka, objektif, dan rasional. Hal ini sehingga mendorong kita untuk berani mempertanyakan hal-hal yang telah dianggap mapan serta mencari kebenaran secara mandiri. Sebagai contoh, individu yang berpikir kritis cenderung lebih skeptis terhadap informasi yang diterima dan selalu berupaya untuk memverifikasi kebenarannya sebelum melakukan tindakan.
5. Meningkatkan keterampilan pemecahan masalah
Berpikir kritis merupakan esensi dari proses pemecahan masalah. Dengan mengasah keterampilan berpikir kritis, individu akan menjadi lebih mahir dalam mengidentifikasi permasalahan, menganalisis informasi, serta mencari solusi yang efektif. Sebagai contoh, dalam menghadapi tantangan di lingkungan kerja, seorang individu yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan mampu merumuskan strategi yang sesuai untuk mengatasi permasalahan tersebut.
6. Meningkatkan keterampilan komunikasi
Secara tidak langsung, berpikir kritis dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anda. Berpikir kritis dapat membuat anda mengomunikasikan ide-ide yang terlintas dibenak anda secara lebih sistematis dan informatif sehingga orang lain mudah memahaminya.
7. Tidak mudah dieksploitasi oleh orang lain
Kasus adanya aliran agama yang tidak sesuai ajaran agama, seperti terorisme, semakin sering terjadi. Salah satu subjek yang sering menjadi korban adalah pelajar. Namun hal tersebut tidak akan terjadi jika soft skill berpikir kritis terus dikembangkan.
8. Minimalkan kesalahpahaman
Jika anda tidak terbiasa berpikir kritis, kesalahpahaman menjadi tantangan terbesarnya. Berpikir kritis dapat membuat anda lebih mudah menjelaskan pendapat orang lain. Jika anda mengetahui persepsi seseorang salah, anda membantu menemukan kebenarannya. Hal ini tentu akan mengurangi kesalahpahaman.
9. Mengetahui kemampuan diri
Anda akan belajar lebih banyak tentang keterampilan anda, terutama ketika anda menganalisis masalah secara kritis. Anda akan menemukan informasi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Dengan cara ini anda akan lebih memahami keterampilan anda dan dapat mencari cara untuk meningkatkannya.
10. Mudah untuk menemukan peluang baru
Berpikir kritis berperan penting dalam membantu kita mengidentifikasi peluang di saat orang lain mungkin hanya melihat hambatan. Dengan melakukan analisis mendalam terhadap situasi yang ada, kita dapat menemukan metode untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sebagai contoh, seorang pengusaha yang memiliki kemampuan berpikir kritis dapat mengidentifikasi potensi pasar yang belum tergarap serta mengembangkan produk atau layanan yang bersifat inovatif.
Kemampuan berpikir kritis tidak muncul secara alami pada diri seseorang, melainkan harus dilatih dan dipraktikkan.
F. Berpikir kritis menurut Islam
Dalam Islam, berpikir kritis disebut juga dengan tafakur. Perintah berpikir kritis juga terkandung dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 190-191, yang berbunyi:
ุงَِّู ِْูู ุฎَِْูู ุงูุณَّู
ٰٰูุชِ َูุง ْูุงَ ุฑْุถِ َูุง ุฎْุชَِูุง ِู ุงَِّْููู َูุง ََّูููุง ุฑِ َูุงٰ ٰูุชٍ ِّูุงُِููู ุงْูุงَ ْูุจَุง ุจِ (ูกูฉู ) ุงَّูุฐَِْูู َูุฐُْูุฑَُْูู ุงَّٰููู َِููุง ู
ًุง َُّููุนُْูุฏًุง َّูุนَٰูู ุฌُُْููุจِِูู
ْ ََููุชَََّููุฑَُْูู ِْูู ุฎَِْูู ุงูุณَّู
ٰٰูุชِ َูุง ْูุงَ ุฑْุถِ ۚ ุฑَุจََّูุง ู
َุง ุฎََْููุชَ ٰูุฐَุง ุจَุง ุทًِูุง ۚ ุณُุจْุญََٰูู ََِูููุง ุนَุฐَุง ุจَ ุงَّููุง ุฑِ (ูกูฉูก)
Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (QS. Ali 'Imran surah ke 3: Ayat 190-191)
Berdasarkan ayat di atas, berpikir kritis menurut Islam berarti memikirkan kebesaran Allah. Setiap siang dan malam, umat Islam diimbau untuk selalu mengingat kebesaran Allah dan takut akan azab-Nya. Berpikir kritis setelah Al-Qur'an juga dapat diartikan mendekatkan diri kepada Allah dari hati. Sebab akal manusia dapat berpikir luas, namun terbatas pada kekuasaan Allah, sebagaimana hadits sabda Rasulullah yang berbunyi:
ุชَََّููุฑُูุง ِูู ุงْูุฎَِْูู ََููุง ุชَََّููุฑُูุง ِูู ุงْูุฎَุงِِูู َูุฅَُِّููู
ْ َูุง ุชَْูุฏُุฑَُูู َูุฏْุฑََู
Artinya: "Berpikirlah tentang ciptaan dan jangan berpikir tentang Pencipta, karena kamu tidak akan mampu memikirkan-Nya.” (HR. Abu Nu’aim).
Hadits di atas berbicara tentang satu kemampuan manusia yang membedakannya dengan makhluk lain, yaitu kemampuan berpikir. Kemampuan ini memungkinkan manusia mencapai berbagai kemajuan, manfaat dan kebaikan.
G. Rekomendasi buku tentang berpikir kritis
Berikut ini beberapa rekomendasi buku berpikir kritis yang dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis:
1. Berpikir Kritis: Kecakapan Di Era Digital karya Kasdin Sihotang
Buku Berpikir Kritis: Kecakapan Di Era Digital karya Kasdin Sihotang cocok dibaca oleh semua orang, terutama para peneliti, mahasiswa dan semua orang yang tidak ingin tenggelam dalam arus perubahan yang cepat dan masif di era digital saat ini.
Buku yang ditulis oleh dosen Universitas Katolik Atma Jaya Indonesia ini memaparkan tentang hakikat berpikir kritis, bagaimana mengembangkan model berpikir kritis di era digital seperti saat ini, hal-hal untuk menumbuhkan berpikir kritis dalam diri. standar untuk mengidentifikasi tingkat berpikir kritis kita, seperti menunjukkan pemikiran kritis dalam membaca dan menulis ide sehingga orang lain dapat memahaminya.
2. Berpikir Kritis: Kaidah Penerang Untuk Hidup Benar dan Selamat karya Dr. Saifur Rohman, M.Hum
Buku Berpikir Kritis: Kaidah Penerang Untuk Hidup Benar dan Selamat karya Dr. Saifur Rohman sangat detail, mendasar, filosofis dan runtut. Keunggulan lainnya adalah pembahasan dikemas dalam bahasa yang populer dan mudah dipahami oleh berbagai komunitas ilmiah. Pada akhirnya, berpikir kritis membuat hidup kita benar dan aman, seperti yang ditekankan dalam buku ini.
3. Catatan Seorang Demonstran karya Soe Hok Gie
Buku ini memuat pemikiran kritis para aktivis dan mahasiswa idealis pada masa itu. Penulis adalah mahasiswa Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Soe Hok Gie menuliskan kritik pedasnya melalui surat kabar. Buku ini cocok dibaca bagi generasi muda untuk melihat pemikiran bangsa ini melalui kaca mata mahasiswa.
Gie berupaya menginspirasi siswa untuk mengambil tindakan dan menghadapi tantangan yang mereka hadapi. Gie seorang mahasiswa yang berpikiran kritis, tidak mau sekadar bertindak untuk mengungkapkan keinginannya tanpa pertimbangan matang atau sekadar ikut-ikutan saja. Secara keseluruhan, buku ini wajib dibaca oleh pelajar dan masyarakat umum yang ingin terlibat dalam berpikir kritis.
4. Loving The Wounded Soul, karya Regis Machdy
Buku Loving The Wounded Soul, karya dari Regis Machdy. Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis menghadapi depresi. Dalam buku ini, anda akan belajar dari sudut pandang filsafat, kesehatan mental, dan psikologi untuk memahami makna depresi dan cara menghadapi pikiran anda agar tidak mengalami depresi.
5. Filsafat Ilmu: Perspektif Barat & Islam karya DR. Adian Husaini, et. al.
Buku Filsafat Ilmu: Perspektif Barat dan Islam merupakan buku filsafat yang ditulis oleh Dr. Adian Husaini, et. al. Membaca buku filosofis ini dapat memperluas wawasan Anda, memahami fakta empiris dan memperdalam agama Islam. Sebab penulis memadukan cara pandang Barat dengan ajaran agama Islam.
Buku-buku ini dapat membantu meningkatkan berpikir kritis dengan membahas konsep-konsep filosofis dan memberikan contoh-contoh yang dapat dijadikan bahan latihan. Beberapa buku juga membahas isu-isu sosial dan politik, yang dapat membantu membuka perspektif yang lebih luas.
Penutup:
Saat kita berpikir kritis, kita selalu merasa tertantang. Hal ini juga berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Contoh dari berpikir kritis adalah ketika kita menemukan sesuatu yang sebenarnya tidak berjalan normal, kita dapat menggunakan pemikiran kritis untuk menghasilkan solusi baru yang lebih baik. Salah satu tujuan berpikir kritis adalah sebagai bentuk pengembangan dan perbaikan diri. Kurang lebihnya penulis mohon maaf. Sekian dan terimakasih.
Penulis: Maulana Aditia
Komentar
Posting Komentar