Berkawan dengan orang Shalih


Sebagai makhluk sosial, interaksi dengan orang lain tentu saja tidak bisa dihindari. Akhlak dan perilaku lingkungan sekitar sangat mempengaruhi akhlak dan perilaku seseorang. Dalam Islam diperintahkan untuk selalu bergaul dengan orang-orang Shalih agar akhlak dan perilakunya dapat mempengaruhi kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Berkawan dengan orang Shalih adalah suatu kebahagiaan dan anugerah yang besar dari Allah. Dalam Kitab Qutul Qulub Fii Muamalatil Mahbub, Khalifah Umar bin Khattab berkata, “Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka peganglah erat-erat.”

Lalu apa yang dimaksud dengan orang Shalih itu? Bagaimana ciri-cirinya? Mengapa kita harus berkawan dengan orang Shalih? Apa manfaat yang kita peroleh jika kita berkawan dengan orang Shalih? Semuanya akan kita bahas disini.

A. Pengertian orang Shalih
Orang Shalih adalah orang yang memenuhi hak Allah dan hamba-Nya. Mereka membaca Al-Qur'an terus menerus di malam hari, berdoa, mengajak kebaikan dan melarang keburukan, serta bersegera dalam hal kebaikan. 

Orang Shalih juga mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki orang lain, misalnya doa orang shaleh bisa menyambung amalan orangtuanya yang sudah meninggal. Menurut Imam Baidhawi, orang Shalih adalah orang yang memanfaatkan usianya untuk menaati Allah dan menggunakan hartanya untuk mendapatkan keridhaan-Nya.

B. Ciri-ciri orang Shalih 
Menurut Al-Qur'an, orang Shalih mempunyai beberapa ciri-ciri, antara lain:

1. Beriman kepada Allah dan Hari Akhir.
2. Senantiasa membaca Al-Quran pada malam hari. 
3. Melakukan salat malam (qiyamul lail).
4. Mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
5. Bersegera dalam berbuat kebaikan.
6. Memiliki akhlakul karimah terhadap keluarga, tetangga, dan lingkungan sosialnya.
7. Memberikan sebagian harta kesayangannya kepada sanak saudaranya, anak yatim, fakir miskin, musafir (yang membutuhkan pertolongan) dan pengemis.
8. Dia menepati janjinya ketika berjanji.
9. Sabar dalam kesulitan dan penderitaan.

Selain itu, orang shaleh juga mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki orang lain, misalnya doa orang shaleh bisa menyambung amalan orangtuanya yang telah meninggal. 

C. Alasan mengapa harus berkawan dengan orang shalih
Berkawan dengan orang-orang shaleh merupakan suatu kebahagiaan dan anugerah yang besar dari Allah. Dalam Islam, agama yang kita yakini sebagai nafas kehidupan umat Islam, memberikan petunjuk bagaimana caranya untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang tepat agar akhlak dan perilakunya dapat mempengaruhi kita menjadi individu yang lebih baik. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita harus berkawan dengan orang shalih:

1. Meningkatkan akhlak dan perilaku
Ketika kita bersama orang-orang Shalih, kita selalu terpacu untuk berbuat baik. Begitu pula jika kita lemah atau ingin berbuat salah, setidaknya ada pengingat untuk selalu membuat kita kembali ke jalur yang benar.

2. Meningkatkan keimanan
Berkawan dengan orang-orang shaleh dapat menambah keimanan kita. Kita bisa belajar dari mereka dan memperkuat keimanan kita terhadap agama.

3. Membantu menghindari perbuatan dosa
Dengan berkawan dengan orang-orang Shalih, kita bisa terhindar dari perbuatan dosa dan terhindar dari godaan setan.

4. Meningkatkan kualitas hidup
Orang Shalih bisa memberikan inspirasi dan motivasi untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik. Mereka juga dapat membantu kita mengatasi masalah dan kesulitan hidup. 

Sebaliknya, persahabatan orang yang buruk merugikan orang-orang yang menjadi temannya, merugikan orang-orang yang berkawan dengannya dari segala sisi. Oleh karena itu, salah satu nikmat Allah yang paling besar kepada seorang mukmin adalah arahan-Nya untuk berkawan dengan orang-orang yang Shalih.

D. Manfaat berkawan dengan orang Shalih
Berkawan dengan orang shalih memiliki banyak manfaat, antara lain:

1. Memberikan pengaruh positif
Bersama orang-orang Shalih, kita bisa saling mengingatkan akan kebaikan dan saling menyemangati untuk berbuat baik.

2. Mendapat doa yang baik 
Orang yang Shalih biasanya mengetahui pentingnya berdoa dan mendoakan orang lain. Kedamaian bisa kita rasakan di hati ketika kita bersama mereka dan mereka mendoakan doa yang baik untuk kita.

3. Meningkatkan keimanan
Berkawan dengan orang-orang Shalih dapat menambah keimanan kita. Kita bisa belajar dari mereka dan memperkuat keimanan kita terhadap agama.

4. Sebagai tanda keshalihan
Bertemu dengan orang-orang Shalih adalah tanda bahwa kita setidaknya memiliki ketakwaan yang diridhai Allah.

5. Membuat jiwa menjadi sehat
Bergaul dengan orang-orang Shalih dapat memberikan dampak positif pada pikiran kita. Orang yang Shalih biasanya mempunyai akhlak yang baik dan jiwa yang tenang. Mereka tidak mudah mengeluh dan selalu berpikir positif karena mempunyai keimanan yang kuat kepada Allah. Berteman dengan orang shaleh membuat jiwa juga lebih tenang.

6. Dibangkitkan bersama dengan orang Shalih di hari kiamat
Disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim, bahwa “Ada yang berkata pada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, ‘Ada seseorang yang mencintai suatu kaum, namun ia tak pernah berjumpa dengan mereka.’ Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lantas bersabda, ‘Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai.’” Jika kita berkawan dengan orang-orang Shalih In syaa Allah kita akan bangkit bersama mereka di hari kiamat

Oleh karena itu, dalam Islam, agama yang kita yakini sebagai nafas kehidupan umat Islam, memberikan petunjuk untuk selalu berinteraksi dengan orang-orang shaleh agar akhlak dan perilakunya dapat mempengaruhi kita menjadi individu yang lebih baik.

E. Perintah berkawan dengan orang Shalih
Allah memerintahkan agar selalu bersama dengan orang-orang yang baik. Sebagaimana yang Allah sebutkan dalam Al-Qur'an yang berbunyi:

ูŠٰูۤ€ุงَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ุงٰู…َู†ُูˆุง ุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„ّٰู‡َ ูˆَูƒُูˆْู†ُูˆْุง ู…َุนَ ุงู„ุตّٰุฏِู‚ِูŠْู†َ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 119)

Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda yang berbunyi:

 ุงู„ْู…ِุณْูƒِ ، ูˆَูƒِูŠุฑِ ุงู„ْุญَุฏَّุงุฏِ ، ู„ุงَ ูŠَุนْุฏَู…ُูƒَ ู…ِู†ْ ุตَุงุญِุจِ ุงู„ْู…ِุณْูƒِ ุฅِู…َّุง ุชَุดْุชَุฑِูŠู‡ِ ، ุฃَูˆْ ุชَุฌِุฏُ ุฑِูŠุญَู‡ُ ، ูˆَูƒِูŠุฑُ ุงู„ْุญَุฏَّุงุฏِ ูŠُุญْุฑِู‚ُ ุจَุฏَู†َูƒَ ุฃَูˆْ ุซَูˆْุจَูƒَ ุฃَูˆْ ุชَุฌِุฏُ ู…ِู†ْู‡ُ ุฑِูŠุญًุง ุฎَุจِูŠุซَุฉً

Artinya: “Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Melihat kebaikan pada orang yang tepat seringkali bisa memicu rasa iri. Oleh karena itu, hal ini meningkatkan insentif untuk melakukan perbuatan baik seperti yang mereka lakukan. Karena salah satu rasa iri yang dibolehkan dalam agama ini adalah rasa iri terhadap amal shaleh. 

Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda yang berbunyi:

 ู„ุงَ ุญَุณَุฏَ ุฅِู„ุงَّ ูِูŠ ุงุซْู†َุชَูŠْู†ِ: ุฑَุฌُู„ٌ ุขุชَุงู‡ُ ุงู„ู„ู‡ُ ู…َุงู„ุงً ูَู‡ُูˆَ ูŠُู†ْูِู‚ُู‡ُ ุขู†َุงุกَ ุงู„ู„َّูŠْู„ِ ูˆَุขู†َุงุกَ ุงู„ู†َّู‡َุงุฑِ، ูˆَุฑَุฌُู„ٌ ุขุชَุงู‡ُ ุงู„ู„ู‡ُ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ ูَู‡ُูˆَ ูŠَู‚ْุฑَุคُู‡ُ ุขู†َุงุกَ ุงู„ู„َّูŠْู„ِ ูˆَุขู†َุงุกَ ุงู„ู†َّู‡َุงุฑِ

Artinya: “Tidak boleh hasad kecuali dalam dua perkara: kepada seseorang yang Allah berikan harta kemudian dia menginfakannya di sebagian malam dan siangnya, dan kepada seseorang yang Allah berikan Al-Qur’ an dan dia membacanya di sebagian besar malam dan siangnya” (H.R. Muslim).

Terkadang kita bisa sedikit banyak menilai kebaikan seseorang dengan melihat interaksi antar teman-temannya, karena kebaikan seseorang membawa pengaruh baik bagi lingkungan sekitarnya. Sebaliknya, keburukan seseorang juga dapat berdampak buruk terhadap lingkungan disekitarnya.

Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim selalu berusaha bergaul dengan orang-orang yang baik dan bertakwa, dengan harapan kebaikan tersebut akan memberikan pengaruh pada dirinya. Nabi memberikan teladan dengan menjadikan hubungan sebagai salah satu faktor dalam menilai seseorang.

Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda yang berbunyi:

ุงู„ุฑَّุฌُู„ُ ุนَู„َู‰ ุฏِูŠู†ِ ุฎَู„ِูŠู„ِู‡ِ ูَู„ْูŠَู†ْุธُุฑْ ุฃَุญَุฏُูƒُู…ْ ู…َู†ْ ูŠُุฎَุงู„ِู„ُ

Artinya: “Seseorang bisa dilihat dari perilaku beragama sahabatnya. Hendaklah kalian memperhatikan bagaimana sahabatmu dalam beragama. (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Di sisi lain Allah menjelaskan bahwa menjalin silaturahmi di dunia sangatlah penting, karena merupakan salah satu langkah dan upaya yang harus dilakukan untuk mempersiapkan kehidupan di akhirat. Jika kita masih di dunia dan melakukan kesalahan dalam memilih teman yang justru berujung pada keburukan dan menjauhkanmu dari Allah, maka itu hanya akan berujung pada penyesalan di akhirat.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
Artinya:"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, "Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama rasul." Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku)," "sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Al-Qur'an) ketika (Al-Qur'an) itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia."" (QS. Al-Furqan surah ke 25: ayat: 27-29)

Para ahli tafsir menjelaskan bahwa ungkapan "menggigit dua tangannya" diartikan sebagai penyesalan yang sangat mendalam, namun tidak ada artinya karena tidak ada jalan untuk kembali. Sebab di dunia sebenarnya kita diingatkan dan diperintahkan.

F. Cara menemukan orang Shalih
Berikut adalah beberapa cara menemukan orang shalih:

1. Mencari di lingkungan sekitar
Kita bisa mencari orang yang tepat di lingkungan sekitar kita, seperti masjid, majelis taklim atau tempat ibadah lainnya.

2. Mencari di sosial media
Kita bisa mencari orang Shalih di media sosial dengan memfollow akun-akun yang berisi konten islami dan inspiratif.

3. Mencari di acara-acara keagamaan
Orang-orang Shalih bisa kita jumpai pada acara-acara keagamaan seperti seminar, pengajian atau acara keagamaan lainnya. 

4. Di tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh orang shalih
Kita bisa menemukan orang-orang Shalih di tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh orang-orang shaleh, seperti tempat-tempat ibadah atau tempat-tempat.

5. Mendengarkan ceramah dari orang shalih 
Kita bisa mencari orang yang tepat dengan mendengarkan ceramah orang Shalih di media sosial atau rumah ibadah.

Saat mencari orang Shalih, kita harus berusaha mengenal Shalih dan memilih teman yang baik demi keselamatan kita. Kita juga perlu bersabar dan tidak terburu-buru dalam memilih teman. Selanjutnya kita harus menghindari pergaulan dengan orang jahat, karena dapat membawa kita ke tingkat neraka yang paling rendah.

Penutup:
Mengapa kita harus selektif dalam memilih teman di dunia? Sebab ada sekelompok orang di dunia ini yang kelihatannya baik di mata seseorang, namun justru menjauhkan diri dan menyesatkannya dari jalan kebenaran yang lurus. Oleh karena itu, seseorang harus selalu mempersenjatai diri dengan ilmu.

Sehingga dengan beramal shaleh, mempunyai landasan dan prinsip hidup di dunia. Mempelajari ilmu menjadi penting penting dan tidak ada batasan waktunya, baik bagi anak maupun orangtua, laki-laki atau perempuan. Hal ini berguna untuk membedakan kelompok dan teman yang cocok di akhirat. Mungkin ini yang dapat penulis sampaikan. Kurang lebihnya mohon maaf. Sekian dan terimakasih. 

Penulis: Maulana Aditia 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Damaskus sebagai pusat peradaban Islam di Timur

Cahaya Islam di tanah Andalusia

Jauhi suudzon dan tingkatkan husnudzon