Menjauhi minuman keras, judi dan pertengkaran

Minum-minuman keras, berjudi, dan pertengkaran adalah tiga masalah sosial yang seringkali saling terkait dan dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap individu dan masyarakat. Minum-minuman keras dan berjudi, yang sering kali merupakan bentuk hiburan yang disalahgunakan, dapat memicu perilaku tidak sehat dan merusak seperti kekerasan dan pertengkaran. Ketiganya tidak hanya merugikan kesehatan fisik dan mental individu, namun juga berdampak pada kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

A. Pengertian minuman keras, judi dan pertengkaran 
Minuman keras disebut juga khamr adalah minuman yang memabukkan atau mengandung etanol atau bahan psikoaktif yang dapat menyebabkan ketidaksadaran. Minuman keras dapat berarti zat cair yang mengandung etil alkohol yang dihasilkan melalui fermentasi, distilasi, atau cara lain. Sedangkan judi adalah mempertaruhkan dengan menggunakan uang atau harta benda dalam suatu permainan atau kompetisi. Dan perkelahian adalah pertikaian yang timbul antara jalan seseorang dengan dengan orang lain.

B. Penyebab maraknya judi, minuman keras dan pertengkaran
Judi, minuman keras, dan pertengkaran adalah tiga masalah sosial yang semakin sering terjadi di berbagai masyarakat. Untuk memahami mengapa ketiga masalah ini menjadi lebih umum, kita harus mengkaji berbagai faktor yang berkontribusi terhadap prevalensinya.

1. Penyebab maraknya judi
a. Faktor ekonomi 
Dua faktor ekonomi yang menjadi penyebab maraknya judi ialah kesulitan keuangan dan kesenjangan sosial. Banyak orang menggunakan perjudian sebagai cara untuk menghasilkan uang dengan cepat. Kondisi ekonomi yang tidak menentu dan tingginya pengangguran menambah tekanan finansial yang mendorong orang untuk berjudi. Selain itu, ketimpangan pendapatan menyebabkan sebagian orang mencari cara cepat untuk memperbaiki situasi keuangan mereka, sering kali melalui perjudian.

b. Faktor psikologis 
Faktor psikologis yang menjadi penyebab maraknya judi ialah kecanduan dan pelarian dari masalah. Judi dapat memicu pelepasan dopamin yang memberikan kesenangan dan euforia hingga membuat orang ketagihan. Karena sebagian orang memanfaatkan perjudian sebagai pelarian dari masalah pribadi atau stres hidup.

c. Faktor sosial 
Pengaruh teman dan lingkungan serta adanya media dan iklan dapat menjadi penyebab maraknya judi. Di lingkungan di mana perjudian diterima atau dianggap normal, orang-orang lebih cenderung terlibat dalam aktivitas tersebut. Dikombinasikan dengan iklan yang agresif dan promosi media, hal ini meningkatkan minat masyarakat terhadap perjudian.

2. Penyebab maraknya minuman keras 
a. Faktor sosial dan budaya 
Di banyak budaya, minum keras adalah bagian dari kehidupan sosial, perayaan, dan ritual, sehingga konsumsi alkohol menjadi hal yang lumrah. Selain itu, tekanan sosial dari teman dan kolega dapat mendorong masyarakat untuk mengonsumsi alkohol.

b. Faktor psikologis 
Alkohol sering digunakan untuk menghilangkan stres, kecemasan dan depresi. Ketergantungan emosional ini dapat menyebabkan peningkatan konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan mental.

c. Faktor ekonomi 
Harga yang terjangkau dan ketersediaan alkohol di banyak tempat memudahkan konsumsi alkohol.

3. Penyebab maraknya pertengkaran 
a. Faktor komunikasi 
Pertengkaran sering kali muncul karena kesalahpahaman dalam komunikasi antarpribadi. Ketidakmampuan mengungkapkan perasaan atau pendapat secara konstruktif dapat menimbulkan konflik.

b. Faktor psikologis 
Kemarahan, frustrasi, dan emosi negatif lainnya yang tidak dikelola dengan baik dapat memicu pertengkaran. Selain itu, konflik bisa dipicu oleh tekanan pekerjaan, masalah keluarga, dan masalah pribadi lainnya.

c. Faktor sosial
Tinggal atau bekerja di lingkungan yang sering terjadi konflik dapat meningkatkan kecenderungan untuk berkelahi. Perbedaan pendapat, nilai atau keyakinan antar individu atau kelompok dapat menimbulkan perselisihan.

C. Perintah untuk menjauhi minuman keras, judi dan pertengkaran dalam Islam
Dari sudut pandang Islam, judi, minuman keras, dan pertengkaran adalah tiga aktivitas terlarang yang dianggap merugikan baik individu maupun masyarakat. Pandangan Islam terhadap ketiga pertanyaan ini didasarkan pada ajaran Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad. 

Judi merupakan kegiatan yang dilarang keras dalam Islam. Al-Qur'an dengan jelas menyatakan bahwa perjudian dilarang karena diyakini dapat merugikan moral dan keuangan individu dan masyarakat. Minuman keras (khamar) juga dilarang dalam Islam. Larangan ini didasari oleh dampak negatif minuman keras terhadap kesehatan fisik, mental, dan sosial. Minuman keras dianggap sebagai penyebab banyak masalah sosial seperti kekerasan, kejahatan dan masalah kesehatan.
 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَا لْمَيْسِرُ وَا لْاَ نْصَا بُ وَا لْاَ زْلَا مُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَا جْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ(٩٠) اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَا لْبَغْضَآءَ فِى الْخَمْرِ وَا لْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ ۚ فَهَلْ اَنْـتُمْ مُّنْتَهُوْنَ(٩١)

Artinya:"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan sholat, maka tidakkah kamu mau berhenti?"(QS. Al-Ma'idah surah ke 5: Ayat 90-91)

Larangan ini ditegaskan karena perjudian menyebabkan kecanduan, kerugian finansial dan perselisihan antar pihak yang terlibat. Selain itu perjudian dapat menimbulkan perilaku malas dan ketergantungan pada keberuntungan dibandingkan usaha dan kerja keras yang halal. 

Judi telah menjadi tradisi masyarakat jahiliah dan menjadi bagian dari kehidupan. Oleh karena itu ayat larangan ini tidak diturunkan secara langsung, namun terlebih dahulu dijelaskan bahwa perjudian mempunyai banyak kerugian yang merugikan banyak pihak. Sebagaimana mana bunyi firman Allah:

يَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَا لْمَيْسِرِ ۗ قُلْ فِيْهِمَاۤ اِثْمٌ کَبِيْرٌ وَّمَنَا فِعُ لِلنَّا سِ ۖ وَاِ ثْمُهُمَاۤ اَکْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَا ۗ وَيَسْــئَلُوْنَكَ مَا ذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمُ الْاٰ يٰتِ لَعَلَّکُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ 

Artinya:"Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, "Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya." Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, "Kelebihan (dari apa yang diperlukan)." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan,"(QS. Al-Baqarah surah ke 2: Ayat 219)

Dosa berjudi tidak hanya didapat oleh orang yang melakukannya saja, melainkan sekedar mengatakan bahwa ajakan berjudi itu dosa dan diperintahkan untuk membayar kaffarah (penebusan dosa) sebagai sedekah. Dalam hadits disebutkan bahwa,  

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu , dia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa bersumpah dengan mengatakan ‘Demi Latta dan ‘Uzza, hendaklah dia berkata, ‘Lâ ilâha illa Allâh’. Dan barangsiapa berkata kepada kawannya, ‘Mari aku ajak kamu berjudi’, hendaklah dia bershadaqah!”.(HR. Bukhari, no. 4860 dan Muslim, no. 1647)

Dalam hadits disebutkan mengenai larangan meminum minuman keras yang berbunyi:"Setiap yang memabukkan adalah khamar dan setiap khamar adalah haram" (HR. Muslim) 

Walaupun hanya sedikit tetap haram meminumnya. Sebagaimana hadits yang berbunyi: “Sesuatu (minuman) yang banyaknya dapat memabukkan, maka sedikitnya pun haram,” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Minuman keras banyak jenisnya seperti, wine, whisky, tuak, bir, sake, arak dan masih banyak jenis yang lain. 

Pertengkaran dan konflik tanpa alasan yang benar merupakan perilaku yang sangat dihindari dalam Islam. Al-Qur'an mengajarkan umat Islam untuk menjaga hubungan baik satu sama lain, menghindari fitnah dan menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan adil. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۚ وَلَا تَلْمِزُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَا بَزُوْا بِا لْاَ لْقَا بِ ۗ بِئْسَ الِا سْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِ يْمَا نِ ۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ

Artinya:"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."(QS. Al-Hujurat surah ke 49: Ayat 11)

Rasulullah juga menekankan pentingnya menghindari pertikaian. Sebagaimana yang dijelaskan didalam hadits yang berbunyi: "Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan padahal ia dalam keadaan salah, Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di pinggiran surga. Dan barangsiapa yang meninggalkan perdebatan padahal ia dalam keadaan benar, Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di bagian tengah surga." (HR. At-Tirmidzi)

Judi, minuman keras, dan pertengkaran dianggap sebagai perilaku merusak dalam Islam dan dilarang. Larangan ini didasari oleh pendangan bahwa hal tersebut lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaat baik bagi individu maupun masyarakat. Dengan mengikuti ajaran Al-Qur'an dan Hadits, umat Islam diharapkan mampu menghindari perbuatan-perbuatan tersebut dan menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat.

D. Dampak negatif minuman keras, judi dan pertengkaran
1. Dampak negatif judi 
a. Kecanduan 
Perjudian dapat menimbulkan kecanduan, yang dapat merusak kesehatan sosial, finansial, dan mental seseorang. Penjudi mungkin mengabaikan tanggung jawab sehari-hari mereka, termasuk pekerjaan, sekolah, atau hubungan pribadi.

b. Terlilit masalah finansial 
Judi online bisa berbahaya bagi keuangan Anda. Orang sering kehilangan sejumlah besar uang saat berjudi online. Mereka mungkin mencoba untuk terus bertaruh dengan harapan mendapatkan kembali kerugian mereka, yang hanya akan membuat situasi keuangan mereka lebih mudah. Kerugian finansial yang besar dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi.

c. Kriminalitas 
Kecanduan judi juga mempunyai dampak sosial yang negatif. Seseorang yang kecanduan judi online jatuh ke dalam perangkap perjudian dan mencari cara untuk mendapatkan uang tambahan. Hal ini dapat mengakibatkan kejahatan seperti pencurian atau penipuan yang membahayakan keselamatan publik.

d. Resiko keamanan data 
Situs perjudian online seringkali meminta informasi pribadi yang sensitif seperti nama lengkap, alamat, tanggal lahir dan rekening bank. Data pribadi yang diberikan saat pendaftaran perjudian dapat dijual dan dibagikan. Selain itu, jika situs ini diretas, informasi pribadi penjudi online dapat disalahgunakan untuk pencurian identitas, penipuan, atau aktivitas kriminal lainnya.

e. Masalah kesehatan mental 
Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk bermain judi online juga dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental seseorang. Kurangnya aktivitas lain dapat mengganggu kesehatan mental, mengganggu keseimbangan emosional dan psikologis, serta berkembang menjadi kecemasan kronis.

f. Merusak rumah tangga
Akibat seseorang yang ingin memenuhi nafsu berjudinya, ia mempertaruhkan harta bendanya. Akhirnya ia lupa akan kewajibannya mengurus istri dan anak-anaknya. Bahkan para penjudi berat pun terkadang menjadikan anak-anak dan istri mereka sebagai taruhan. Kedudukan harta benda manusia dalam Islam merupakan suatu hal yang terhormat. Dilarang mengambil sesuatu secara sembarangan, kecuali yang ditentukan oleh syariat atau dalam bentuk pemberian sukarela. Adapun perampasan harta milik orang lain dengan cara berjudi, termasuk pula perampasan harta milik orang lain dengan cara yang tidak baik.

g. Menjadi malas bekerja 
Orang yang berjudi biasanya malas bekerja karena pola pikirnya cepat atau cepat kaya. Hal ini dapat menghambat kesuksesan seseorang dan membuat kurang semangat dalam bekerja. Dengan demikian, orang-orang yang berjudi lebih cenderung mengharapkan hasil tanpa kerja keras, yang dapat menyebabkan kecanduan dan pada akhirnya menurunkan kemampuan mereka dalam bekerja.

i. Memalingkan dari dzikir dan shalat 
Mafsada utama permainan setan ini adalah membuat manusia menjauhi dzikir. Dan ini terbukti di lapangan, orang-orang yang bermain judi walaupun tidak menggunakan taruhan, mereka sibuk dengan hal tersebut dan menghabiskan banyak waktu serta sangat menikmati permainan tersebut. Mereka mengklaim itu menyegarkan dan menyemangati jiwa mereka. Mereka padahal membuang-buang waktu dalam permainan ini. Dengan demikian mereka meninggalkan dzikir dan melakukan lalai dan bermain-main sampai mereka melupakan Allah.

Judi juga mengalihkan orang dari shalat. Orang yang menghabiskan waktunya untuk berjudi biasanya adalah orang yang melalaikan shalat. Dan mereka mengabaikan bentuk ibadah lainnya. Ketika mereka ibadah, biasanya disertai dengan rasa lupa dan cemas. Dan seringkali mereka juga berjaga sepanjang malam, sehingga tertidur saat shalat subuh dan menunaikan shalat lainnya juga. Atau setidaknya mereka tidak shalat lima waktu.

2. Dampak minuman keras 
a. Kerusakan hati 
Fungsi hati bisa terganggu bahkan rusak jika terlalu banyak mengonsumsi anggur atau minuman beralkohol. Alkohol yang dikonsumsi akan diserap ke dalam aliran darah dan kemudian terakumulasi di hati untuk dipecah dan dinetralkan sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh. 

Namun kemampuan hati dalam memproses alkohol sangat terbatas. Saat alkohol masuk ke dalam tubuh, hati bekerja lebih keras untuk memproses alkohol. Hal ini dapat menyebabkan peradangan pada hati dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti perlemakan hati, sirosis, hepatitis alkoholik dan kanker hati.

b. Memicu penyakit jantung dan pembuluh darah 
Minum tiga gelas atau lebih sekaligus dapat meningkatkan tekanan darah Anda untuk sementara. Namun, minum alkohol dalam jumlah banyak secara teratur dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dalam jangka panjang. Hipertensi meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, atau gagal jantung kongestif.

Kadar alkohol dalam darah yang melebihi batas normal juga dapat melemahkan otot jantung, sehingga berdampak pula pada paru-paru, hati, otak, dan sistem tubuh lainnya. Faktanya, minum berlebihan dapat menyebabkan detak jantung tidak normal (aritmia jantung) dan dikaitkan dengan kematian mendadak. Hipertensi juga dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.

c. Meningkatkan resiko kanker dan gangguan otak
Alkohol merupakan senyawa karsinogenik yang dapat dengan mudah mempengaruhi area sekitar kepala dan leher. Selain kanker hati, jenis kanker lain seperti kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker kerongkongan, kanker usus besar bahkan kanker payudara juga bisa terjadi akibat seringnya minum alkohol. Faktanya, kebiasaan minum alkohol dalam jumlah banyak, terutama jika dikombinasikan dengan merokok, telah dikaitkan dengan peningkatan 80% kanker mulut dan tenggorokan pada pria dan peningkatan 65% pada wanita.

Bahaya meminum minuman beralkohol juga dapat menyebabkan gangguan pada otak dan sistem saraf. Menurut penelitian, sering minum dapat menyebabkan otak menyusut atau mengecil. Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin besar pula kontraksinya. Bahaya alkohol dapat mengganggu zat kimia di otak yang berperan sebagai pengatur aktivitas otak. Akibatnya, konsumsi alkohol berlebihan bisa mengganggu fungsi otak. Selain itu, konsumsi alkohol dapat mengganggu kemampuan berpikir dan daya ingat, serta mengganggu refleks dan koordinasi gerak tubuh.

d. Rentan terhadap pankreatitis dan masalah pencernaan
Pankreas merupakan organ penting dalam tubuh yang berperan dalam produksi enzim dan hormon yang membantu proses pencernaan. Risiko minum alkohol bagi kesehatan berikutnya berkaitan dengan fungsi pankreas. Jika terlalu banyak mengonsumsi alkohol, pankreas menghasilkan zat beracun yang mudah menyebabkan pankreatitis (radang pankreas).

Resiko kesehatan lain dari minum alkohol adalah menyebabkan masalah pencernaan. Konsumsi alkohol secara berlebihan dan jangka panjang dapat merusak sistem pencernaan. Rusaknya saluran pencernaan menyebabkan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tidak terserap sempurna sehingga mudah terjadi kekurangan nutrisi. Bahaya konsumsi alkohol  tidak hanya dapat merusak pencernaan, tetapi juga menyebabkan timbulnya bisul pada dinding lambung (gastritis) bahkan kanker pada saluran pencernaan.

e. Depresi dan kecanduan
Beberapa orang percaya bahwa dapat membantu mengatasi depresi. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Konsumsi alkohol justru dapat menyebabkan atau memperburuk depresi. Studi menunjukkan bahwa peminum berat memiliki risiko lebih tinggi untuk bunuh diri dan gangguan kecemasan. Ini karena ketika Anda minum alkohol, bahan kimia otak yang mengatur suasana hati terganggu sehingga menyebabkan gejala depresi.

Kecanduan juga merupakan salah satu risiko kesehatan yang disebabkan oleh alkohol. Meski sadar akan bahaya alkohol, para pecandu tetap saja meminum minuman beralkohol dan sulit untuk berhenti. Pada akhirnya, kebiasaan tersebut berdampak pada kesehatan dan kehidupan sosial.

f. Imannya tercabut dan amalnya tertolak 
Minum minuman keras menyebabkan hilangnya iman terhadap kematian, itu salah satu siksa dunia. Hukuman di akhirat tidak bisa ditebak. Langit menolak segala amal dan doanya, karena tidak ada seorang pun yang minum minuman keras akan diterima doanya selama 40 hari dan pahala serta amal shalih yang dilakukannya akan terhapus.

g. Meningkatkan resiko kecelakaan 
Mengemudi dalam keadaan mabuk mempunyai akibat yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan. Efek alkohol pada pengemudi dapat mengganggu konsentrasi, ketajaman penglihatan, refleks dan daya ingat. Hal ini dapat menyebabkan pengemudi menjadi lengah, tidak sadar akan kecepatan kendaraan lain, serta tidak mampu membedakan warna rambu dan marka jalan. Dampak lain yang mungkin terjadi adalah pengemudi kurang konsentrasi, tidak bisa mengambil keputusan dengan cepat, dan lupa memakai perlengkapan keselamatan seperti sabuk pengaman atau helm. Kondisi ini dapat mengakibatkan kecelakaan fatal, hilangnya nyawa, dan cedera fisik serius. 

h. Pemerkosaan dan perzinahan
Orang mungkin melakukan pemerkosaan atau perzinahan dalam keadaan mabuk karena alkohol dapat mengganggu fungsi kognitif dan emosional seseorang. Alkohol dapat mengganggu kemampuan berpikir, mengendalikan emosi, dan kemampuan membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Saat mabuk, seseorang bisa menjadi tidak fokus, tidak rasional, dan tidak mampu mengambil keputusan yang tepat. Hal ini dapat menimbulkan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial dan hukum, termasuk memperkosa atau menipu orang lain.

3. Dampak Pertengkaran bagi Individu maupun Kelompok
a. Dampak bagi individu
1. Stres dan kesehatan mental 
Pertengkaran seringkali menimbulkan stres dan kecemasan. Stres jangka panjang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, atau bahkan kelelahan. Orang yang sering bertengkar bisa merasa kewalahan, kehilangan kendali, dan mengalami penurunan rasa percaya diri.

2. Kesehatan fisik 
Stres akibat perselisihan juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik. Penyakit jantung, hipertensi, dan gangguan pencernaan adalah beberapa kondisi yang dapat diperburuk oleh stres. Selain itu, daya tahan tubuh bisa melemah sehingga membuat orang lebih mudah terserang penyakit.

3. Hubungan antar pribadi 
Pertengkaran yang berulang-ulang dapat merusak hubungan. Kepercayaan dan rasa hormat bisa terkikis dan rasa saling pengertian bisa hilang. Hubungan yang rusak membutuhkan waktu dan upaya untuk memperbaikinya, dan dalam beberapa kasus, keretakan yang diakibatkannya bisa bersifat permanen.

b. Dampak bagi kelompok
1. Penurunan produktivitas
Dalam lingkungan kerja, pertengkaran antar anggota tim dapat menghambat produktivitas. Konflik dapat mengalihkan perhatian dari tugas-tugas penting, menimbulkan ketegangan dan menurunkan motivasi kerja. Akibatnya, kinerja kelompok secara keseluruhan mungkin terganggu.

2. Lingkungan kerja yang negatif
Pertengkaran yang sering terjadi dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat. Ketegangan antar anggota tim dapat menimbulkan suasana tidak nyaman, melemahkan semangat kerjasama dan meningkatkan risiko konflik.

3. Pengambilan keputusan yang buruk
Dalam situasi kelompok, pertengkaran dapat mengganggu proses pengambilan keputusan. Ketika anggota tim mengalami konflik, mereka mungkin lebih fokus pada perselisihan daripada mencari solusi terbaik. Hal ini dapat membuat keputusan yang diambil menjadi kurang efektif atau bahkan merugikan.

E. Hubungan antara judi, minuman keras dan pertengkaran 
1. Minuman keras dan judi 
Alkohol telah lama diketahui memicu perilaku agresif dan penilaian buruk. Alkohol mempengaruhi otak sedemikian rupa sehingga mengganggu kemampuan berpikir jernih dan mengendalikan emosi. Saat bermain, meminum alkohol dapat menyebabkan pemain kehilangan kendali, mengambil risiko lebih besar, dan mengambil keputusan yang tidak rasional.

Perjudian sendiri merupakan aktivitas yang melibatkan risiko finansial dan emosional. Ketika seseorang berjudi, seringkali mereka mengalami perubahan emosi yang ekstrim, mulai dari euforia saat menang hingga depresi atau kekecewaan saat kalah. Efek alkohol dapat memperburuk fluktuasi ini, membuat pemain semakin mudah tersinggung atau kecewa ketika hasilnya tidak sesuai ekspektasi.

2. Pertengkaran sebagai dampak
Kombinasi alkohol dan perjudian seringkali menimbulkan pertengkaran. Alkohol dapat menurunkan hambatan seseorang, membuatnya lebih cenderung menjadi agresif atau konfrontatif. Di tempat-tempat seperti kasino atau bar di mana perjudian dan alkohol tersedia dalam jumlah besar, perkelahian sering terjadi. 

Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi alkohol dan kekerasan fisik. Alkohol dapat memicu perilaku agresif dan mengubah konflik kecil menjadi pertengkaran besar. Jika seseorang merasa ditipu atau diperlakukan tidak adil dalam perjudian, alkohol dapat memicu reaksi berlebihan yang berujung pada konfrontasi fisik atau verbal.

3. Dampak sosial dan keluarga
Tidak hanya di tempat umum, kombinasi minuman beralkohol dan perjudian dapat menimbulkan masalah serius dalam hubungan interpersonal dan keluarga. Ada banyak kasus di mana kecanduan judi ditambah dengan konsumsi alkohol telah menyebabkan kehancuran keluarga. Pertengkaran yang berulang-ulang di rumah dapat menyebabkan stres jangka panjang, kekerasan dalam rumah tangga, dan bahkan perceraian.

Minum minuman keras dan berjudi dapat menimbulkan konflik dan pertengkaran. Efek alkohol yang mengurangi pengendalian diri dan agresif, dikombinasikan dengan tekanan mental dan finansial akibat perjudian, menciptakan lingkungan yang sangat rentan terhadap konflik. Oleh karena itu, penting untuk memahami risiko tersebut dan mencari cara untuk mengurangi konsumsi alkohol serta mengendalikan perilaku perjudian agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

F. Cara menjauhi minuman keras, judi dan pertengkaran 
Menjauhi minuman keras, perjudian, dan perkelahian dapat dilakukan dengan beberapa strategi efektif. Berikut beberapa contoh cara menghindari perilaku ini.

1. Mengidentifikasi contoh-contoh minuman keras, judi, dan konflik
Dalam konteks ajaran agama Islam, penting untuk mengenali dan memahami contoh perilaku yang dilarang oleh Allah, seperti minum-minuman keras, berjudi, dan konflik. Dengan demikian, seseorang bisa lebih mudah menghindari perilaku tersebut.

2. Menghindari lingkungan yang mempengaruhi perilaku negatif
Orang-orang beriman harus menjauhi lingkungan yang mendorong perilaku negatif seperti minum-minuman keras, berjudi, dan berkelahi. Mereka harus memilih lingkungan yang positif dan mencakup orang-orang yang beriman dan berakhlak mulia.

3. Mengingatkan kesadaran dan keberanian untuk menghindari perilaku negatif
Seseorang yang ingin menghindari minuman keras, perjudian, dan perkelahian harus mempunyai kesadaran dan keberanian untuk menghindari perilaku tersebut. Mereka harus tahu bahwa perilaku seperti itu tidak hanya membahayakan dirinya sendiri, tapi juga orang lain.

4. Menggunakan cara-cara alternatif untuk mengatasi stres dan emosi
Minum-minuman keras, berjudi, dan konflik sering kali digunakan untuk mengatasi stres dan emosi. Namun metode alternatif seperti berdoa, meditasi atau olahraga dapat digunakan untuk mengatasi stres dan emosi dengan cara yang lebih sehat.

5. Mengikuti nasihat dan contoh orang-orang yang beriman dan berakhlak mulia
Seseorang yang ingin menghindari minuman keras, perjudian dan konflik harus mengikuti nasehat dan teladan orang beriman dan akhlak mulia. Mereka harus tahu bahwa perilaku seperti itu bukan hanya dilarang oleh Allah, namun dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Dengan mengikuti strategi ini, seseorang dapat lebih mudah menghindari minuman keras, perjudian, dan konflik, serta menjaga keselamatan dan kesehatan diri sendiri dan orang lain.

Penutup:
Menjauhi minuman keras, perjudian, dan perkelahian merupakan langkah penting menuju kehidupan yang lebih sehat, harmonis, dan produktif. Minum minuman keras dan berjudi dapat menyebabkan masalah kesehatan, keuangan, dan sosial yang serius, sementara pertengkaran sering kali merupakan manifestasi dari stres dan konflik yang tidak terselesaikan yang timbul dari perilaku tersebut.

Untuk memahami dampak negatif dari minuman keras dan perjudian serta pertengkaran yang sering dikaitkan dengannya, diperlukan kesadaran dan upaya kolektif dari individu, keluarga, dan komunitas untuk mengatasi dan mencegah masalah ini. Pendidikan yang efektif, penegakan yang ketat dan dukungan sosial yang memadai merupakan faktor penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sejahtera.

Dengan menghindari alkohol dan perjudian serta mengelola konflik secara konstruktif, kita dapat mengurangi risiko bahaya dan menciptakan kualitas hidup yang lebih baik. Menghindari perilaku destruktif ini akan membantu memperkuat hubungan, meningkatkan kesehatan mental dan fisik, serta menciptakan komunitas yang lebih harmonis dan kompetitif.

Penulis disini mendorong pembaca untuk memikirkan konsekuensi dari perilaku ini dan mendorong perubahan positif melalui tindakan nyata dan dukungan berkelanjutan. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita semua dapat berkontribusi untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan. Kurang lebihnya penulis mohon maaf. Sekian dan terimakasih atas kunjungannya.

Penulis : Maulana Aditia 

Baca juga:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perjalanan Indonesia (Masa Kerajaan Hindu-Buddha)

Mengamalkan Pancasila dan UUD 1945