Pergaulan bebas menghancurkan kehidupan remaja


Di zaman yang semakin berkembang dan modern ini, perilaku dan permasalahan lingkungan sosial kita khususnya remaja semakin beragam. Perkembangan tidak selalu membawa hal positif, ada pula hal negatif yang dapat menarik remaja ke dalam maksiat. Pergaulan bebas ini dapat memberikan dampak buruk bagi tumbuh kembang remaja bahkan dapat berdampak buruk bagi orang lain.


Lalu, apa pengertian dari pergaulan bebas? Apa saja ciri-cirinya? Apa penyebab seseorang bisa terjerumus kedalam pergaulan bebas? Bagaimana dampak pergaulan bebas? Bagaimana Islam memandang pergaulan bebas ini? Apa yang harus kita lakukan untuk menghindari pergaulan bebas? Bagaimana tips berkomunikasi dengan anak remaja? Itu semua akan kita bahas disini. 

A. Pengertian pergaulan bebas
Menurut KBBI, "pergaulan" artinya menjalin pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat, sementara itu, kata bebas artinya lepas atau tidak terikat. Dapat disimpulkan bahwa pergaulan bebas adalah persahabatan dalam kehidupan sosial yang bebas atau tidak terikat.

Para ahli juga mempunyai definisi mengenai pergaulan bebas ini. Berikut merupakan definisi pergaulan bebas menurut para ahli. 

1. B. Simanjuntak
Pergaulan bebas adalah sebuah proses interaksi antara seseorang dengan orang lain tanpa mengikatkan diri pada aturan-aturan baik undang-undang maupun hukum agama serta kebiasaan adat.

2. Santrock
Pergaulan bebas adalah kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial sehingga terjadi tindakan kriminal.

3. Katono
Pergaulan bebas merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, akibatnya mengembangkan perilaku yang menyimpang.

4. Gunarsa
Pergaulan bebas adalah sebagai pergaulan yang luas antara pemuda dan pemudi. Dalam kelompok kecil, ketegangan yang terjadi tidak terlalu besar antara dua orang, melainkan antara banyak anak muda. Pergaulan bebas biasanya merupakan perilaku tidak normal yang dilakukan seseorang atau suatu kelompok.

5. Syekh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh at-Tamimi
pergaulan antara laki-laki dan perempuan dibagi menjadi 3 bentuk, yakni: pergaulan antara laki-laki dengan perempuan mahramnya, pergaulan antara laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya, dan pergaulan antara laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya dalam keadaan darurat.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pergaulan bebas adalah perilaku menyimpang yang melampaui batas norma atau peraturan yang ada. Pergaulan bebas identik dengan perilaku yang dapat merugikan tatanan masyarakat.

B. Ciri-ciri pergaulan bebas
Berikut merupakan beberapa ciri-ciri pergaulan bebas.

1. Kurangnya tanggung jawab atas tugas yang diberikan. 
2. Tidak bijaksana memanfaatkan waktu seperti bermain game hingga pagi hari.
3. Menghabiskan uang untuk bersenang-senang semata menuruti kepuasan nafsu.
4. Melakukan seks bebas.
5. Mengalami tekanan emosi dan gangguan kesehatan mental.
6. Tak menghargai orangtua
7. Berpakaian tidak pantas yang melanggar norma.
8. Melakukan seks bebas.
9. Mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap hal negatif.
10. Mudah emosi, gelisah, tidak sabaran, tidak mau mengalah, ingin menunjukkan eksistensi dan harga dirinya.
11. Tak mendengarkan nasihat atau peringatan orang lain.
12. Memakai narkoba dan obat terlarang.
13. Mengkonsumsi minuman keras.
14. Menyukai dan menonton film pornografi.
15. Tawuran antar kelompok. 

C. Faktor yang mempengaruhi pergaulan bebas
Tindakan menyimpang dan pelanggaran norma dan ajaran agama tentunya bisa terjadi atau dilakukan karena banyak faktor yang menjadi penyebab pergaulan bebas. Pergaulan bebas dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

1. Kurangnya pengetahuan tentang agama
Kurangnya pemahaman agama dan pengetahuan agama menyebabkan banyak orang tidak mengenali hal-hal yang tidak sesuai dengan standar dan ajaran agama. Oleh karena itu ajaran agama sangat penting dipelajari sejak kecil untuk selalu dekat dengan Allah, menaati perintah dan menjauhi larangan yang ada. Peran orangtua juga sangat penting dalam hal ini, diharapkan keluarga mampu mendorong anak untuk selalu dekat dengan Allah dan berperilaku sesuai aturan agama yang ada.

2. Tingkat pendidikan yang rendah
Keluarga merupakan lingkungan terdekat seseorang, keluarga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan seseorang. Pendidikan yang rendah membuat seseorang mudah terpinggirkan. Seseorang yang kurang mendapatkan perhatian dari keluarganya mudah terjerumus pada hal-hal negatif yang berujung pada maksiat. Misalnya, tidak memberikan pengawasan yang memadai agar anak leluasa berhubungan seks dan hamil di luar nikah.

3. Keluarga broken home 
Kondisi keluarga yang tidak harmonis atau rumah tangga yang berantakan juga menjadi penyebab keputusasaan. Broken home tidak selalu berkaitan dengan perceraian orangtua, namun bisa juga merupakan keadaan keluarga yang selalu terjadi perdebatan bahwa kondisi rumah sudah tidak nyaman lagi.

Mereka biasanya kurang mendapat perhatian dari orangtuanya dan kurang mendapat perhatian dari orang tuanya karena keadaan ini. Hal ini membuat seseorang mencari jalan keluar dari rumah yang berantakan untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari luar rumah, salah satunya adalah hal-hal negatif seperti pergaulan bebas.

4. Penyalahgunaan internet
Di era perkembangan internet seperti sekarang ini, kita sangat mudah mengakses segala hal hanya dengan bermodalkan ponsel saja. Namun, Internet juga memiliki fitur-fitur yang jelas dapat mempengaruhi banyak hal. Peredaran informasi di Internet sangat besar dan tidak dapat dihindari.

Internet sangat bermanfaat jika digunakan sesuai dengan kebutuhan, namun jika sesuatu yang tidak pantas dilihat di internet maka akan memberikan dampak yang sangat buruk bagi seseorang. Dengan menonton konten yang tidak pantas, seseorang berisiko meniru apa yang dilihatnya, terutama bagi anak-anak yang belum mengetahui bahwa itu salah. Oleh karena itu, pengawasan dan dukungan orangtua terhadap anak sangat diperlukan ketika anak menggunakan internet.

5. Faktor lingkungan dan pergaulan
Sebuah pepatah mengatakan jika kamu bergaul dengan tukang minyak wangi maka membuat kamu menjadi wangi, namun jika bergaul dengan tukang minyak tanah maka akan membuat kamu menjadi bau minyak tanah. Pada hakikatnya, baik buruknya kondisi lingkungan juga mempengaruhi perilaku manusia.

Perhatikanlah lingkungan ramah yang anda jalani saat ini, jika hal tersebut dapat membawa anda pada hal-hal buruk sebaiknya segera hindari dan carilah lingkungan yang lebih baik. Misalnya teman sering mengajak Anda mabuk-mabukan bahkan terkadang menyuruh Anda menggunakan narkoba, lingkungan seperti ini sebaiknya dihindari.

6. Lemahnya kontrol terhadap diri sendiri
Ketika seseorang memiliki pengendalian diri yang rendah, biasanya ia tidak dapat membedakan perilaku yang baik dan buruk. Hal ini dapat menyebabkan anak-anak dan remaja melakukan tindakan yang melanggar norma atau berperilaku buruk. Sekalipun seseorang tahu apa yang dilakukannya salah, mereka tetap melakukannya.

7. Ekonomi keluarga
Sebuah keluarga dalam situasi ekonomi yang buruk berisiko seseorang putus sekolah. Terlebih lagi, keadaan keluarga yang tidak mendukung atau berusaha, sehingga memaksa anak untuk berlari dan kemudian masuk ke dalam perahu yang sama dengan anak lainnya, secara tidak sadar membuat anak menjadi tidak bersemangat karena kurangnya pengetahuan dan pendidikan. 

8. Gaya hidup 
Gaya hidup modern saat ini juga dapat menimbulkan pergaulan bebas di kalangan remaja. Mengikuti gaya hidup atau trend yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku pada akhirnya dapat memicu maksiat. Jika tidak mengikuti gaya hidup atau tren masa kini, pasti Anda akan dianggap ketinggalan jaman dan ketinggalan jaman.

Misalnya, jika seluruh teman sebaya mempunyai ponsel baru yang kameranya lengkap, seseorang yang masih labil, apalagi remaja ingin seperti temannya. Namun keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan sang anak berganti-ganti ponsel seperti teman-temannya. Jadi pada akhirnya anak itu mencuri untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

D. Dampak pergaulan bebas
Pergaulan bebas dapat membawa dampak buruk bagi tumbuh kembang remaja bahkan dapat berdampak buruk bagi orang lain. Berikut diantaranya.

1. Seks bebas
Seks bebas adalah hubungan seks antara laki-laki dan perempuan di luar nikah yang dapat mengakibatkan kehamilan di luar nikah. Hal ini tentu akan memalukan diri sendiri, orang tua, dan masyarakat. Selain itu, mencemari jati diri Indonesia yang sarat dengan adat istiadat ketimuran dan mendukung ajaran agama.

Jika anak dari hasil seks bebas lahir di luar nikah, pelaku biasanya menggugurkan kandungannya, yaitu dengan aborsi, yang merupakan hal yang tercela. Selain itu, hubungan seks bebas dapat menyebarkan penyakit berbahaya seperti HIV-AIDS, epilepsi, bahkan herpes.

2. Penyakit Menular Seksual
Remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas lebih rentan tertular penyakit menular seksual. Apalagi jika sering berganti pasangan. Semakin sering seseorang bergonta-ganti pasangan, semakin besar pula risiko tertular penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS dan sifilis. Selain ganti-ganti pasangan, hubungan sesama jenis, berbagi jarum suntik, hubungan seksual dengan PSK dan kesalahan penggunaan kondom dapat meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual.

3. Terkena kanker
Wanita yang sering bergonta-ganti pasangan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks, namun mereka yang sering melakukan seks oral juga berisiko terkena kanker mulut dan tenggorokan. Pada saat yang sama, orang yang sering melakukan seks anal memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker dubur.

4. Kecanduan narkoba dan obat terlarang
Pergaulan bebas dapat memicu kecanduan yang berdampak buruk bagi kesehatan. Kecanduan obat-obatan terlarang dapat menyebabkan overdosis yang dapat berujung pada kematian. Obat-obatan terlarang juga dapat menimbulkan penyakit berbahaya, seperti HIV-AIDS yang diakibatkan konsumsi narkoba.

5. Kriminalitas 
Adanya kesenjangan sosial memicu terjadinya kejahatan pada remaja dengan cara mencuri uang. Kaum muda ingin mendapatkan uang untuk hal-hal yang mereka inginkan. Pecandu narkoba bisa menggunakan segala cara meski tidak punya uang lagi untuk membeli narkoba. Mereka melakukan berbagai kejahatan seperti mencuri dan merampok untuk mendapatkan uang atau barang untuk dijual.

6. Menurunnya prestasi belajar
Pergaulan bebas dapat mengganggu pembelajaran, yang pada akhirnya mengakibatkan rendahnya prestasi di sekolah atau kampus. Biasanya, seseorang yang sudah terjerumus pergaulan bebas lebih memilih membolos sekolah di warnet atau bergaul dengan orang-orang yang berpikiran sama lalu melakukan hal-hal menyimpang.

7. Kehamilan yang tidak diinginkan
Pergaulan bebas juga meningkatkan risiko kehamilan remaja yang tidak diinginkan, yang dapat berujung pada aborsi maupun pernikahan dini. Kehamilan remaja memerlukan perhatian khusus karena dapat memicu berbagai komplikasi kehamilan. 

8. Hubungan menjadi tidak baik dengan Keluarga dan masyarakat 
Anak memilih cuek, mungkin karena orang tuanya sering bertengkar. Bila hal ini terjadi, sikap anak terhadap orang tuanya bisa berubah, seperti mudah emosi dan tidak sopan. Sekalipun bukan berasal dari keluarga yang berantakan, anak-anak yang hancur tidak akan menuruti orangtuanya.

9. Mendapatkan dosa
Didalam pergaulan bebas terdapat beberapa hal dalam agama yang dilanggar sehingga pelaku pergaulan bebas akan mendapatkan dosa, seperti dosa zina, dosa mengkonsumsi narkoba dan obat terlarang, dosa meminum minuman keras, dosa membuka aurat dan dosa durhaka kepada kedua orangtua.

E. Pergaulan bebas menurut perspektif Islam
Dalam pandangan Islam, pergaulan bebas dianggap sebagai tata cara berkomunikasi dengan orang lain terutama lawan jenis yang berujung pada hubungan seksual di luar nikah. Islam mensyaratkan agar pergaulan antar lawan jenis tidak bercampur, dan kalaupun terjadi dalam keadaan yang sangat terpaksa harus terdapat hijab menjadi pembatas.

Pergaulan bebas sering terjadi pada kalangan remaja dan dewasa, namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada anak-anak. Perilaku pergaulan bebas seringkali tidak terkendali dan dapat berujung pada berbagai hal negatif, seperti kecanduan narkoba, seks bebas, mabuk-mabukan, dan lain-lain. 

Islam mengatur dan memberikan landasan yang kuat bagi remaja muslim untuk mengatasi jebakan pergaulan bebas. Dalam bidang seks, Islam mengatur dan memberikan landasan yang kuat bagi remaja muslim agar terhindar dari jebakan seks bebas. Remaja muslim dan muslimah adalah mereka yang selalu menjauhkan diri dari segala sesuatu yang dilarang Allah dan Rasul-Nya.

Oleh karena itu, dari sudut pandang pendidikan Islam, hubungan interpersonal remaja harus diatur dan dikelola oleh berbagai pihak, di antaranya orangtua atau keluarga, guru, dan masyarakatlah yang paling bertanggung jawab terhadap perkembangan kepribadian remaja.

F. Cara mencegah pergaulan bebas
Berikut adalah beberapa cara mencegah pergaulan bebas pada remaja.

1. Belajar agama sejak dini 
Dengan kita belajar agama sejak dini kita dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Dengan belajar agama kita dapat membedakan mana haq dan mana yang bathil. Dengan begitu kita in syaa Allah terhindar dari pergaulan bebas.

2. Mendekatkan diri dengan agama
Dengan memperkuat ketaatan kepada Allah, kita akan mendapatkan dampak yang mendorong kita untuk tidak terpengaruh oleh gaya hidup yang bebas dan tidak terkendali. Karena itu, di dalam pergaulan bebas tersebut banyak terjadi penyimpangan terhadap ajaran agama. Mendidik diri dengan pengetahuan agama dan mendekatkan diri kepada Allah adalah upaya terbaik untuk mengatasi perilaku bebas dalam bergaul. 

3. Mendekatkan diri pada Allah
Memperkuat ketaatan kita kepada Allah dapat memberi kita petunjuk agar kita tidak terjerumus dalam maksiat. Pasalnya, banyak penyimpangan ajaran agama di pergaulan bebas tersebut. Oleh karena itu, kaya dengan ilmu agama dan mendekatkan diri kepada Allah adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi pergaulan bebas.

4. Selektif dalam memilih teman
lingkungan pertemanan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan karakter seseorang. Oleh karena itu, remaja hendaknya memilih teman dan menghindari pergaulan dengan teman yang menurutnya dapat memberikan pengaruh buruk.


5. Mempunyai pendirian yang kokoh
Memiliki pendirian yang kokoh membuat tidak mudah mengarahkan remaja ke dalam arus pergaulan bebas. Remaja juga lebih berani mengatakan tidak terhadap perilaku menyimpang. Jadi jika temanmu memintamu melakukan hal yang tidak biasa, tolaklah dengan tegas. 

6. Memperbanyak kegiatan positif
Menyibukkan diri dengan aktivitas positif penting untuk menghindari pergaulan yang buruk. Misalnya, banyak kegiatan dalam organisasi yang baik. Dengan cara ini, secara alami dapat menghindari tindakan buruk seperti pergaulan bebas.

7. Ingat dengan orangtua
Banyak orang tidak menyadari bahwa pergaulan bebas merugikan mereka. Itulah mengapa penting untuk selalu mengingat orangtua. Mereka bekerja keras untuk membuat anak-anak mereka menjadi orang yang baik dan sukses. Jadi jangan biarkan pergaulan bebas menghancurkan keinginan orangtua.

8. Perbaiki hubungan dengan keluarga
Hubungan yang baik dengan anggota keluarga dapat membantu remaja pergaulan bebas. Keluarga dapat memberikan dukungan dan bimbingan yang memadai dalam pergaulan yang buruk. 

9. Memperoleh Edukasi Seksual
Pergaulan bebas sangat erat kaitannya dengan perlakuan seksual ataupun pelecehan. Untuk itu terbiasa adanya edukasi tentang seksual yang harus didapatkan oleh seseorang khususnya di umur remaja. Agar bergerak sadar pentingnya p dan hal tersebut dan dapat menjaga diri sendiri.

10. Memperluas pengetahuan
Pengetahuan tidak hanya diperoleh melalui pendidikan formal. Anda juga bisa mendapatkan informasi lebih lanjut dari pendidikan nonformal atau sumber lainnya. Salah satu caranya adalah dengan membaca buku. Cobalah membaca buku yang berisi informasi baru yang baik untuk Anda, atau Anda juga bisa membaca buku tentang pengalaman hidup atau perjalanan seorang tokoh.

11. Sosialisasi
Sosialisasi tentang bahaya pergaulan bebas membuat masyarakat umum khususnya remaja semakin sadar akan bahaya pergaulan bebas, batasan-batasan kewajaran yang berlaku, norma-norma , agama dan sudut pandang sosial. Sebagai upaya preventif, sosialisasi ini dapat dimulai di lingkungan sekolah kemudian di lingkungan RT atau RW, atau dapat dilakukan secara rutin di lingkungan keluarga, misalnya melalui memberikan nasihat.

12. Jangan jadikan gaya hidup sebagai pegangan hidup
Ketika pembaca tidak bisa memiliki sesuatu yang sedang viral, jangan merasa malu dengan hal tersebut dan jangan merasa harus mendapatkan hal itu. Bersyukurlah dengan apa yang menjadi milikmu dan tidak usah memaksakan. Dengan demikian hidupmu akan menjadi lebih tenang.

13. Menggunakan internet dengan bijak
Gunakanlah internet untuk hal-hal positif, seperti menonton pengajian, membaca Al-Qur'an, menonton motivasi hidup, menonton tayangan edukasi dan menonton konten yang pantas untuk ditonton. Selain itu bijaklah dalam memilah sebuah informasi, mana informasi yang benar, mana informasi yang salah dan mana informasi yang sifatnya provokatif.

G. Tips berkomunikasi dengan anak remaja
Semua hal tentu tidak dapat lepas dari peran orangtua. Hal yang mendasar dari suatu hubungan yang harmonis adalah komunikasi baik. Anak dapat menjadi percaya diri dan dapat membangun sikap diri yang positif adalah dengan komunikasi yang baik. Dengan demikian, anak juga mempunyai hubungan yang baik dengan orang lain. Berikut merupakan tips berkomunikasi dengan anak remaja.

1. Menerapkan komunikasi dua arah
Orangtua tidak hanya berbicara dengan anak dan didengar oleh anak. Namun orangtua juga harus mendengarkan anak berbicara.
2. Jangan membentak atau teriak kepada anak ketika hati sedang tidak baik-baik saja.
3. Jangan mencerca anak dengan pertanyaan namun tanyakan secara perlahan. 
4. Berikan informasi yang membangun sebagai motivasi.
5. Jadilah tempat untuk bercerita ketika anak mengalami masalah.
6. Berikan apresiasi seperti ucapkan selamat atau terimakasih.


Penutup
Orangtua mempunyai peran penting terhadap perkembangan anak. Salah satunya mendidik anak dengan agama dan akhlak mulia sejak dini. Selain itu, membangun komunikasi yang baik dengan anak merupakan hal terpenting sebagai orangtua. Menjadi tempat curhat bagi anak ketika anak sedang sedih atau menghadapi masalah juga dapat mencegah anak terjerumus kedalam pergaulan bebas. 


Sebagai anak juga harus belajar agama sejak dini dan banyak berkawan dengan orang yang baik yang dapat menggiringnya menjadi anak yang baik dan membanggakan kedua orangtua. Memperkokoh pendirian dengan mengatakan "tidak" saat seseorang mengajaknya berbuat dosa. Dapat membuat lebih berani mengatakan tidak terhadap perilaku menyimpang. Selain itu,  mengikuti kegiatan positif juga dapat menjauhkan diri dari pergaulan bebas. Mungkin ini saja yang dapat penulis sampaikan pada pembahasan kita kali ini, kurang lebihnya penulis mohon maaf. Sekian dan terimakasih telah berkunjung di blog ini. 

Penulis: Maulana Aditia 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Damaskus sebagai pusat peradaban Islam di Timur

Cahaya Islam di tanah Andalusia

Jauhi suudzon dan tingkatkan husnudzon