Restorasi Meiji : Awal modernisasi Jepang


Restorasi Meiji merupakan peristiwa pada abad ke-19 yang menandai berakhirnya kekuasaan Keshogunan dan dimulainya kekuasaan kekaisaran di Jepang. Setelah restorasi ini, Jepang yang semula menutup diri dari pengaruh luar, menjadi terbuka terhadap kehadiran asing. Faktanya, Restorasi Meiji menjadi titik balik dimana Jepang segera tumbuh dan berkembang menjadi negara maju dan kuat. Sejak saat itu, Jepang berhasil mengikuti jejak Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Jerman, dan Rusia sebagai negara imperialis. Bagaimana sejarahnya? Berikut pembahasan lengkapnya: 

A. Latar belakang 
Pada zaman kuno, Jepang adalah bentuk pemerintahan kekaisaran, jadi secara teori kekuasaan tertinggi adalah kaisar. Namun, sejak abad ke-12 dan seterusnya, peran dan kekuasaan menjalankan pemerintahan berada di tangan komandan militer, atau shogun. Kaisar masih ada, namun perannya dalam aktivitas sosial politik sangat terbatas bahkan hanya menjadi semacam simbol. Di bawah shogun, sering terjadi perang dan pemberontakan yang mencoba mengembalikan peran kaisar. 

Konflik semakin intensif ketika Keshogunan Tokugawa berkuasa pada tahun 1633. Keshogunan Tokugawa menerapkan kebijakan Sakoku yang berarti penutupan diri Jepang. Jepang mengalami masa kelam karena tidak diperbolehkan pergi ke luar negeri dan sebaliknya. Upaya tegas juga dilakukan dengan melarang peredaran buku-buku berbahasa asing, karena Keshogunan Tokugawa khawatir Jepang akan jatuh ke dalam pengaruh jahat dan kendali pihak asing. 

Kebijakan Sakoku terbukti berakibat fatal bagi perekonomian Jepang yang pada saat itu sangat bergantung pada pertanian dan hanya memiliki sedikit industri. Pasalnya perdagangan internasional juga ditutup, hanya Belanda dan China yang bisa berdagang dengan Jepang. Pada abad ke-18, kemerosotan ekonomi semakin parah akibat bencana alam dan korupsi. Untuk mengatasi situasi ini, pemerintah Tokugawa menaikkan pajak kepada petani, yang memicu perlawanan dan kerusuhan di berbagai daerah. Pihak asing menekan Jepang untuk membuka kembali dan menormalisasi hubungan dagang dengan negara-negara Barat.

Jepang baru mau membuka hubungan ketika angkatan laut Amerika di bawah komando Komodor Matthew Perry mendarat di tanah mereka pada tahun 1853. Namun, kembalinya orang asing ke Jepang menyebabkan Tokugawa kehilangan kekuasaan dan rakyatnya merasa bahwa ia telah mengingkari janjinya. Ditambah lagi dengan faktor internal yaitu krisis ekonomi dan ketidakstabilan pemerintahan Tokugawa, marak pula tuntutan untuk mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada kaisar. Hal ini memicu terbentuknya faksi anti shogun khususnya di Satsuma dan Choshu serta peristiwa Restorasi Meiji.

B. Restorasi Meiji
Dalam perkembangannya, kelompok anti-shogun di Satsuma dan Choshu mulai menjalin hubungan dengan Inggris dan Amerika untuk membantu memodernisasi kekuatan mereka. Upaya modernisasi militer yang dilakukan kelompok anti-shogun mulai membuahkan hasil pada tahun 1866. Keberuntungan kembali berpihak pada mereka ketika Kaisar Komei meninggal dan digantikan oleh putranya Matsuhito, yang kemudian dikenal sebagai Kaisar Meiji. 

Selain Kaisar Meiji, berikut ini beberapa tokoh penting selama Restorasi Meiji yakniSaigo Takamori (Pemimpin Satsuma) Kido Takayoshi (Pemimpin Choshu) Sakamoto Ryoma (Pendiri Persatuan Satsuma dan Choshu) Fukuzawa Yukichi (Modernisasi Pendidikan). Pada periode tersebut, Jepang memasuki era baru yang dimulai dengan penghapusan kebijakan isolasionis Kaisar Meiji. Kaisar Meiji mereformasi Jepang sepenuhnya dan menekankan pembaruan kehidupan manusia melalui pengembangan industri dan teknologi. 

Sadar bahwa kekuasaannya semakin rapuh dan tekanan terus berlanjut, para Tokugawa akhirnya setuju untuk melepaskan jabatannya sebagai shogun pada bulan November 1867. Namun mereka tetap mempunyai pengaruh yang kuat terhadap tindakan pemerintah Jepang. Hal ini menyebabkan pecahnya Perang Boshin antara pasukan Tokugawa dan pendukung kekaisaran. Perang Boshin menjadi titik awal Gerakan Restorasi Meiji dan kemajuan Jepang.

Tujuan Restorasi Meiji adalah untuk melawan keshogunan dan mengembalikan kekuasaan kaisar, melakukan modernisasi tanpa mengorbankan persatuan dan kesatuan nasional, serta menjangkau Jepang dari barat dengan meningkatkan statusnya di mata internasional. Salah satu prinsip Restorasi Meiji adalah mengirim generasi muda untuk belajar ke luar negeri. Mereka dikirim ke Amerika dan Eropa untuk mempelajari bidang teknologi yang bisa diterapkan di negaranya. Pada saat yang sama, Jepang juga mengundang para ahli dari luar negeri untuk mengajar negaranya.

Pada tahun 1868, pasukan kekaisaran mampu menguasai tiga dari empat pulau utama Jepang, yaitu Kyushu, Shikoku, dan Honshu. Dalam perang ini, perlawanan kekuatan dan pendukung Tokugawa akhirnya berakhir pada bulan Mei 1869, berhasil mengatasi kekuatan shogun untuk mereformasi Jepang secara menyeluruh dan mereformasi kehidupan masyarakat melalui pembangunan industri dan teknologi.

C. Dampak dari Restorasi Meiji
Restorasi Meiji membuahkan dampak positif dan dampak negatif bagi pemerintahan Jepang. Berikut pembahasannya: 

1. Dampak positif
Berikut beberapa dampak positif Restorasi Meiji di berbagai bidang:

a. Berakhirnya pemerintahan keshogunan setelah tujuh abad dan dimulainya pemerintahan kekaisaran.
b. Sistem feodal dihapuskan dan digantikan dengan sistem wilayah administratif (prefektur).
c. Jepang berhasil merumuskan undang-undang yang konsepnya mirip dengan negara-negara Eropa.
d. Jepang yang awalnya negara agraris menjadi negara industri.
e. Awalnya dikenal sebagai negara terbelakang, Jepang kini menjadi salah satu negara maju di Asia bahkan dunia.
f. Modernisasi sarana transportasi dan komunikasi untuk memperlancar kegiatan sosial ekonomi dalam negeri.
g. Jepang menjadi salah satu negara Asia dengan militer terkuat dan termodern di awal abad ke-20.

2. Dampak negatif
Selain dampak positif, Restorasi Meiji juga mempunyai dampak negatif sebagai berikut:
a. Penghapusan hak-hak istimewa kelompok tradisional Jepang seperti daimyo (penguasa) dan samurai.
b. Perkembangan Jepang sebagai negara imperialis pada masa Perang Dunia Kedua.
c. Jepang mampu menduduki Tiongkok pada tahun 1931, Korea pada tahun 1930, kemudian Hong Kong dan Indonesia pada tahun 1942. Baca juga: Sejarah Perjalanan Indonesia (Masa Pendudukan Jepang, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia)

Penutup: 
Restorasi Meiji pada tahun 1866 merupakan titik balik penting dalam sejarah Jepang, mengakhiri era feodal dan memperkenalkan periode modernisasi yang pesat. Restorasi ini memungkinkan Jepang untuk mengadopsi banyak aspek dari Barat, termasuk sistem politik, ekonomi dan teknologi, sehingga menjadikan Jepang sebagai kekuatan ekonomi dan politik terkemuka di dunia. Mungkin ini saja yang dapat penulis sampaikan pada pembahasan kita kali ini. Kuranglebihnya penulis mohon maaf. Sekian dan terimakasih telah mengunjungi blog ini. 

Penulis: Maulana Aditia 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perjalanan Indonesia (Masa Kerajaan Hindu-Buddha)

Mengamalkan Pancasila dan UUD 1945

Menjauhi minuman keras, judi dan pertengkaran